Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Media sosial Twitter dihebohkan oleh unggahan yang menceritakan pengalaman sepasang pengantin yang ditipu oleh sebuah Wedding Organizer (WO).
Peristiwa itu diceritakan oleh teman mempelai wanita melalui akun Twitter pribadinya, @elsyanaPS, Senin (3/2/2020).
Pemilik akun menceritakan, ia menemukan keanehan saat melihat suasana gedung pernikahan sahabatnya tampak sepi dari Tim WO.
Ia pun tak mendapati petugas katering di sana.
Bahkan, hingga pengantin keluar, makanan belum juga tersedia.
Pemilik akun mengaku terus berusaha berpikir positif.
Sampai akhirnya, ia mengatakan, seorang pembawa acara menyebut katering yang sudah dipesan tidak hadir di hari pernikahan.
"FYI, buat temen2 yg akan & ada rencana untuk menikah....
[true story kejadian sama temen gue sendiri, yg tentunya udah di izinin buat di up]
jadi gini ceritanya.....
jadi gue baru dateng di Gedung resepsi temen gue, gue ngebatin ‘kok sepi ya gak ada lalu lalang mas2 catering pada nyiapin makanan’ tapi yaudalah mungkin masih disiapin di pantry. & acara kirab pun dimulai jam 19.30, makanan pun belum dateng juga (ok, gue masih positif thinking)," tulis @ElsyanaPS di Twitter.
"Sampe pada akhirnya MC ngumumin yg intinya si catering ini gak dateng & bisa diviralkan....gue merinding, campur aduk karna ini temen gue sendiri yg ngalamin :”( (gak kebayang kalo gue diposisi dia bakal gimana ancurnya," sambungnya.
Unggahan itu pun viral dan mendapat banyak respons dari warganet.
Hingga Rabu (5/2/2020) siang, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 6 ribu kali dan disukai lebih dari 9 ribu orang.
Pemilik akun juga membagikan curahan hati sahabatnya yang ditipu oleh sebuah WO bernama Pandamanda itu.
Sahabatnya menuturkan, WO Pandamanda tidak berkordinasi dengan vendor katering.
Ia pun mengaku kecewa dengan pelayanan yang tidak profesional tersebut.
Bahkan, mempelai wanita itu mengaku menangis usai acara berlangsung.
Pemilik WO Diamankan Polisi
Dilansir dari Kompas.com, pemilik WO "Pandamanda", AS, ditahan jajaran Polres Metro Depok di bilangan Pancoran Mas, alamat kantor wedding organizer tersebut, Senin (3/2/2020) pagi.
Penangkapan AS menyusul laporan dugaan penipuan dan penggelapan uang untuk jasa penyelenggara pernikahan pada Minggu (2/2/2020) lalu.
"Minggu, 2 Februari 2020 kami menerima laporan dari masyarakat yang merasa tertipu oleh salah satu wedding organizer karena ketika acara, makanannya tidak hadir," jelas Kepala Subbagian Humas Polres Metro Depok, AKP Firdaus kepada wartawan, Selasa (4/2/2020) sore.
Menurut hasil pemeriksaan sementara, AS mengaku pada polisi, dugaan penipuan dan penggelapan dana itu "terkait kesalahan dalam manajemen".
Akan tetapi, Firdaus menambahkan, terdapat korban lain yang melapor kepada polisi atas dugaan penipuan dan penggelapan sejenis.
Bahkan laporan tersebut juga merupakan event pernikahan yang diselenggarakan di hari yang sama, Minggu (2/2/2020).
Menurut Firdaus, tak menutup kemungkinan jumlah pihak yang merasa tertipu akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
"Memang untuk event-nya baru dilaksanakan 8 Februari 2020 sampai bulan Agustus 2020," ujar Firdaus.
"Nanti konsumennya (begitu) tahu (ditipu), pasti akan datang lagi, karena hari ini sudah 28 orang," imbuh dia.
Sementara itu, seorang keluarga pengantin mengaku mendapat penawaran yang menggiurkan dari WO Pandamanda.
Strategi banting harga disertai sederet promo jadi cara Pandamanda merebut hati calon mempelai.
Berbekal publikasi yang rapi di media sosial, Pandamanda tak kelihatan mencurigakan.
"Ditawarinya cincin 10 gram. Lima gram buat mempelai laki-laki, lima gram buat mempelai perempuan," ujar Lusi, bukan nama sebenarnya, Selasa (4/2/2020) sore.
"Terus komplet semua. Rias, dekor, gaun pengantin. Kalau enggak salah Rp 50 juta," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Penipuan Wedding Organizer Pandamanda di Depok, Puluhan Pengantin Jadi Korban..."