Terkait para perawat yang menggunakan APD dan sempat menjadi perhatian para pengunjung, menurut Supriyanto memang sudah prosedurnya.
Lanjut Supriyanto, dalam dunia medis lebih baik berlebihan dalam perkiraan dari pada kecolongan.
Sehingga pasien itu diperlakukan sebagai orang yang terpepar virus corona, sebagai langkah antisipasi.
“Sampai nanti hasil uji laboratorium membuktikan memang tidak terpapar virus corona,” ungkap Supriyanto.
Pasien tersebut kini menjalani perawatan di ruang isolasi, dan ditangani khusus para perawat dengan APD.
Dokter Spesialis Paru RSUD dr Iskak, dr Mohammad Arfi yang mendampingi Supriyanto menerangkan, pihaknya sudah mengambil sampel swap tenggorokan pasien.
Sampel ini akan diuji di laboratorium di Jakarta, untuk memastikan penyakit yang menyerang pasien.
“Karena sampel harus dikirim ke Jakarta, butuh waktu untuk memastikan kondisi pasien,” ujar Arfi.
Masih menurut Arfi, kondisi pasien sebenarnya mirip dengan kondisi radang tenggorokan.
Namun karena ada riwayat perjalanan ke negara yang terpapar virus corona, pasien dilakukan isolasi, sampai terbukti negatif.
Saat menjalani perawatan, kondisi pasien terus membaik, meski suhu tubuhnya naik turun.
“Dia tidak sesak nafas, pasien tenang dan stabil, serta hasil rongent juga normal,” tutur Arfi.
Lebih jauh Arfi meminta masyarakat tidak perlu cemas dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Namun yang penting menjaga bekersihan dengan membiasakan diri cuci tangan setelah keluar rumah.