Marsekan Ibrahim Lating, mengatakan jika pihaknya hanya ingin memastikan jika proses hukum terhadap para pelaku pengeroyokan itu benar-benar ditangani secara profesional.
"Kami kesini (polsek Tegalsari) meminta kepada kepolisian agar cepat mengejar para pelaku pengeroyokan terhadap adik-adik kami.
Satu orang luka parah pada kepala dan mengalami koma akibat pengeroyokan tersebut," kata Lating saat ditemui di Mapolsek Tegalsari Surabaya, Kamis (6/2/2020).
Setelah empat hari dirawat intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Wonocolo, Surabaya, ternyata nasib berkata lain.
Glenn Puttiray menghembuskan nafas terakhir, Minggu (9/2/2020) sekitar pukul 12.10 WIB.
Tewasnya Glenn Puttiray, satu di antara empat korban pengeroyokan di Diskotek Pentagon, Surabaya, menimbulkan kepedihan bagi rekan organisasinya Maluku Satu Rasa (M1R).
Ketua M1R, David menuturkan, pihaknya mendesak kepolisian dalam hal ini Polsek Tegalsari untuk mengusut kasus tersebut dan segera meringkus pelakunya.
"Kami akan mendesak pihak kepolisian segera mengungkap agar pelaku segera ditangkap," katanya saat dihubungi SURYA.co.id, Minggu (9/2/2020).
Ia mengaku sudah tak mampu lagi membendung rasa emosi dari pihak keluarga ataupun solidaritas anggota M1R.
"Saya tidak bisa membatasi emosi dari keluarga, emosi dari rekan-rekan M1R," tuturnya.
Tak cuma meminta pelaku segera diringkus, David juga mendesak, agar diskotek yang menjadi lokasi pengeroyokan tersebut lekas ditutup.
"Dan tolong Pentagon ditutup, karena sudah terlalu banyak dia memakan korban," terangnya.
Senin (10/2/2020) depan, ungkap David, pihaknya berencana menemui Kapolsek Tegalsari untuk menyampaikan desakan tersebut secara langsung.
"Rencana hari senin kami menghadap kapolsek kami mau tanya lagi perkembangan bagaimana," pungkasnya. (Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KABAR TERBARU Kasus Kematian Anggota M1R Surabaya, Pagar Diskotek Dirobohkan Massa Tak Dikenal