"Dendam pribadi saja. Dia pernah diperistri bapak saya," katanya.
Sebelum lebih jauh, Sunarto akhirnya merencanakan menghabisi nyawa korban.
Ia tidak berdaya melakukannya sendiri dan kemudian memanfaatkan Imam, pengontrak rumah yang ada di utara rumah korban.
Sunarto yakin, bahwa Imam adalah orang yang sudah memahami peta keseharian korban di rumah.
Saat korban membangun kamar mandi, Imam juga menjadi tenaga kulinya.
Pengakuan eksekutor
Imam dengan gembira menerima orderan dari sang aktor intelektual.
"Saya butuh uang, karena utang saya banyak," kata Imam.
Saat aktor intelektual Sunarto menawarkan pekerjaan untuk membunuh Rowaini dengan imbalan dana Rp 200 juta, tidak lagi ditawar Imam.
Ia siap membunuh Rowaini, tapi tidak memakai racun.
Karena Imam tidak mempunyai racun.
Skenario pembunuhan itu telah dirancang sejak Oktober 2019.
Satu bulan kemudian, Sunarto mendatangi tersangka Imam di warung dan memberi uang Rp 200 ribu dan menanyakan kapan eksekusi terhadap korban dilakukan.
Pada Kamis (2/1/2020) tersangka Imam hendak melaksanakan pembantaian namun gagal, karena saat hendak masuk rumah korban, Imam disapa oleh penghuni kos di rumah korban.