News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 Siswa Pelaku Bullying di Purworejo jadi Tersangka, Ganjar Pranowo Angkat Bicara

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga siswa pelaku bullying di Purworejo jadi tersangka, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, angkat bicara.

TRIBUNNEWS.COM - Video perundungan siswi SMP oleh tiga pelajar saat ini tengah ramai di media sosial.

Mereka menganiaya seorang siswi yang merupakan teman sekelasnya.

Satu diantara pelaku bahkan merekam kejadian ini.

Menurut pihak sekolah, kejadian terjadi saat pergantian jam pelajaran sehingga saat itu kelas kosong dan tidak ada guru.

Korban yang dianiaya ini diketahui adalah siswi berkebutuhan khusus.

Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito, menjelaskan tiga siswa tersebut telah ditetapkan menjadi tersangka dan kini mereka berada di Mapolres Purworejo.

Telah ada delapan orang yang diperiksa dalam kasus yang ditangani oleh Polres Purworejo tersebut.

"Sudah menetapkan tiga terduga pelaku ini sebagai tersangka," tegas Rizal dikutip dari channel YouTube KompasTV, Kamis (13/2/2020).

Rizal melanjutkan, mengingat tiga pelaku masih di bawah umur, pihak kepolisian akan melakukan langkah-langkah khsusus.

"Tentunya terkait dengan penangan perkara, baik sebagai korban maupun sebagai tersangka ini. Kita akan didampingi oleh penasehat hukum dan wali korban serta wali dari tersangka," ujarnya.

Baca: Istana Akan Kirim Tim Untuk Verifikasi 689 Eks ISIS Asal Indonesia

Komentar Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau Rumah Pompa Kali Tenggang di Jalan Nasional, Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2020). Dalam tinjauannya, Ganjar memastikan Rumah Pompa Kali Tenggang berjalan dengan baik sehingga bisa mencegah banjir yang ada di kawasan pesisir Semarang Utara. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Terkait kasus bullying yang terjadi di wilayahnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara.

Ia menjelaskan pagi ini, Kamis, telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan pengecekan langsung.

"Saya minta datang ke Purowrejo, Kecamatan Butuh, sudah bertemu si korban dan si korban ada terauma," kata Ganjar, dilansir KompasTV.

Lewat perwakilannya, Ganjar meminta kepada orang tua siswi yang menjadi korban bullying untuk meluangkan waktu menjaga buah hatinya itu. 

"Karena orang tuanya buruh, kita kasih santunan. 'Pak Anda nggak usah bekerja dulu, ini saya kasih santunan tolong dirawat anaknya untuk beberapa waktu ini'." 

"Agar si anak ini bisa kita pulihkan lagi, tidak trauma sehingga nanti mau sekolah," imbuhnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga meminta pihak kepolisian dalam melakukan proses hukum mengajak semua pihak untuk terlibat dalam kasus tersebut. 

"Polisi sudah memproses maka saya titip, kepala sekolah, guru, orang tua dan wali murid diajak bicara semuanya. Karena ini anak-anak," tutur Ganjar,

Pasca-viralnya video aksi bullying tersebut, pria kelahiran  28 Oktober 1968 ini mengaku sempat mendapatkan hujatan dari warganet. 

Mereka meminta agar para pelaku mendapat hukuman yang berat.

Baca: Seusai Viral, 3 Siswa yang Tendang & Bully Rekannya Ditangkap, Ganjar Pranowo: Sanksi apa Menurutmu?

Namun, Ganjar menekankan dalam penanganan kasus ini semua pihak harus berhati-hati. 

"Iya kan ada tindak pidana untuk anak-anak, aturannya khusus anak. Mesti tertutup. Kita tidak tampilkan identitas dirinya, namanya semuanya, semuanya tertutup," tegasnya. 

Selain itu Ganjar bersama jajarannya akan memberikan perhatian terhadap tersangka maupun korban. 

"Kepala Dinas masih di lokasi, kita minta di cek orang tuanya, sekolahnya, anak-anaknya, secepatnya kita membantu," katanya. 

Termasuk untuk mengetahui alasan tiga pelaku melakukan aksi bullying terhadap temannya. 

"Si anak nanti ini betul diketahui persoalannya, apa dia nakal, iseng, atau dendam"

"Bisa jadi komunikasi keliru dan terjadi kekerasan dan perundungan seperti ini," tutur Ganjar.

Ganjar juga memberikan imbauan.

"Udah deh. Temen-temen, adek-adek, anak-anak semuanya lihat praktek ini nggak boleh gitu. Jangan sakiti temanmu," tegasnya. 

Baca: Mencoba Buka Pintu Pesawat Ditengah Penerbangan, Seorang Wanita Dihukum 2 Tahun Penjara

Cara Ganjar meminimalisir aksi bullying kembali terjadi

Sejumlah warga dari Komunitas Sudah Dong membentangkan stiker berisikan ajakan tidak melakukan "bullying" saat Car Free Day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (23/7/2017). Aksi tersebut dilakukan untuk mengajak masyarakat menghentikan aksi "bullying" (merundung) yang kerap terjadi di sekolah dan di dunia maya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ganjar telah melakukan berbagai cara secara intens dalam rangka mencegah aksi bullying kembali terjadi khususnya di lingkungan sekolah. 

Mengutip tayangan KompasTV, satu diantaranya adalah memetakan sekolah-sekolah di wilayahnya dari berbagai aspek. 

"Kita buat peta atau sistem infomasi tentang sekolah. Dari fasilitasnya cukup atau nggak, gurunya ada atau tidak, kalau ada kapasitasnya bagaimana, kondisi siswanya seperti apa, hingga model belajarnya seperti apa," beber Ganjar. 

Ganjar juga mengutip pesan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, untuk membuat lompatan-lompatan di dalam sistem pembelajaran yang merdeka. 

"Saya keliling ke sekolah sekolah ajak ngobrol mereka, ada masalah kita datangi satu-satu"

"Kita ajak ngobrol untuk membuat lomba-lomba olahraga atau kesenian. Kita ajak mereka suapa menyalurkan bakat dan talenta mereka kan. Bisa dari segi ilmiahnya, keagamaan, hingga sains. Kita berikan ruang ekspresi," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini