Laporan Reporter Tribunjogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Kamis (14/2/2020) pukul 05.16 WIB, berjenis erupsi gas yang merupakan karakteristik Gunung Merapi saat ini.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
"Erupsi pada pukul 05.16 WIB, dengan tinggi kolom 2000 meter, erupsi gas berlangsung selama 150 detik. Ini merupakan karakteristik Gunung Merapi saat ini," ujarnya.
Masyarakat tidak perlu panik karena erupsi gas yang terjadi tadi pagi merupakan erupsi gas berskala kecil.
Ditambah lagi data yang didapat tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca: Viral Detik-detik Erupsi Gunung Merapi Pagi Ini, Kolom Abu Capai 2.000 Meter
Baca: Potret Gunung Merapi Meletus Pagi Ini dari Pos Pengamatan di Yogyakarta dan Jawa Tengah
"Erupsi pagi tadi tidak ada awan panas, hujan abu ada kira-kira 10 kilometeran disebabkan karena akumulasi gas terakhir ada ekstruksi magma," ucapnya.
Disinggung terkait kondisi kubah lava saat ini, Hanik Humaida menjelaskan pihaknya masih melihat situasi saat ini.
"Kemarin belum ada perubahan signifikan, kita masih melihat kondisi, saat sudah aman nanti kita akan ambil lagi datanya, karena kalau melihat langsung belum bisa," paparnya.
Ketika ditanya apakah erupsi ini akan berdampak bagi kunjungan Presiden Jokowi, saat ini pihaknya sedang melakukan rapat dengan instansi yang terkait.
"Kita berikan data-data yang kami punya, rekomendasi jarak aman tetap 3 kilometer dari puncak, sedangkan jurang jero dengan puncak merapi berjarak 9 kilometer. Status Merapi saat ini masih waspada," ucapnya.
Baca: Promo Sambut Hari Valentine, Seaforest Adventure di Batam Tawarkan Gratis Tiket Masuk
Baca: Lucinta Luna Buka Suara, Akui Kesalahan dan Berniat Tebus Dosa : Jangan Ikuti Saya Pakai Narkoba
Hujan Abu Tipis
Sementara itu hujan abu tipis terpantau di sejumlah wilayah setelah Gunung Merapi erupsi, Kamis (13/2/2020) pagi.
Namun demikian erupsi ini tak mengubah status Merapi dan warga tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan saat dikonfirmasi mengatakan erupsi Merapi terjadi sekitar pukul 05.16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2000 meter di atas puncak.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 105 detik.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang. Untuk pergerakan arah angin menuju barat laut," ujarnya.
Dari pantauannya, abu tipis mulai terlihat setelah dua jam pasca erupsi.
Sedang wilayah yang terdampak hujan abu tipis yaitu Kaliadem Lama, Kalitengah lor dan juga Kalitengah Kidul, Kaliurang, serta di Turgo.
"Tidak ada pembagian masker. Masih disimpan sebagai stok. Situasi warga masyarakat di KRB 3 saat ini masih beraktivitas seperti biasa, demikian juga para wisatawan justru mendapatkan pengalaman baru dan berwisata seperti biasa," ungkapnya.
Adapun status Merapi hingga saat ini adalah Waspada. Dengan status ini, agar tidak ada aktivitas manusia di area radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Erupsi Gunung Merapi Pagi Ini Berjenis Erupsi Gas