News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Harga Daging Kelelawar di Tomohon Anjlok Gara-gara Virus Corona

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelelawar, kucing, anjing, ular, biawak, buaya, dijual di Pasar Tomohon Sulawesi Utara, dan dagingnya dijual bebas. (Alf Jacob Nielsen/Solent News)

TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Dampak wabah virus corona mulai berdampak ke harga jual daging kelelawar di Tomohon, Sulawesi Utara.

Satu ekor daging kelelawar yang biasa dijual pedagang di Pasar Beriman Tomohon dengan harga Rp 60.000, kini harga jualnya hanya Rp 30.000.

"Tentu sangat merugikan, pasalnya omset saya ikut turun dari yang rata-rata Rp 1,5 juta per hari, kini menjadi Rp 700 ribu per hari dan masih berlangsung seperti itu," kata Maikel Andris di Pasar Beriman, Kamis (13/2/2020).

Baca: Mampukah Indonesia Deteksi Penyebaran Virus Corona?

Baca: Korban Tewas Akibat Virus Corona Tembus 1.300 Jiwa, Begini Pemakaman Jenazah Dilakukan di China

Baca: Viral Foto Jari Pakai Alat Kontrasepsi demi Hindari Virus Corona, Berikut Fakta Sebenarnya

Maikel menyebut penurunan harga ini akibat turunnya permintaan warga Tomohon untuk daging kelelawar.

Penurunan minat itu diduga karena ada isu virus corona menyebar lewat kelelawar.

"Padahal yang menjadi lokasi penyebarannya hanya di China tapi dampaknya berasa sampai di sini," sambungnya.

Maikel mengaku mendapat pasokan kelelawar dari Kendari dan Makassar yang dibelinya seharga Rp 20 juta per satu ton yang bisa dijual hingga dua minggu.

"Kalau kondisi penjualan masih begini terpaksa saya akan mengurang suplai pasokan kelelawar," katanya.

Dia pun berharap agar harga penjualan paniki bisa cepat pulih, agar para pedagang tidak terus-terusan merugi.

Kelelawar dituding sebagai hewan pembawa virus corona karena penyakit ini pertama kali ditemukan di Pasar Hubei yang menjual daging mamalia terbang itu.

Dalam kasus SARS, kelelawar juga menjadi inang.

Mereka menginfeksi hewan lain melalui kotoran atau saliva dan perantara pun tanpa disadari menularkan virus tersebut kepada manusia.

Dalam 45 tahun terakhir, setidaknya ada tiga pandemi lainnya (selain SARS) yang ditelusuri penyebabnya dari kelelawar.

Hewan-hewan tersebut juga merupakan sumber asli dari penyakit Ebola yang telah menewaskan 13.500 orang pada 1976.

Selain itu, juga sindrom pernapasan Timur Tengah yang lebih dikenal dengan MERS. Virus ini ditemukan di 28 negara. Kemudian, juga virus Nipah, yang memiliki tingkat kematian sebesar 78 persen.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Virus Corona di Cina Jadi Penyebab Harga Jual Daging Kelelawar Menurun di Tomohon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini