TRIBUNNEWS.COM – Warga Nguter, Sukoharjo bersama para aktivis dan mahasiswa saling bekerjasama untuk mengembalikan hak masyarakat.
Di mana hak tersebut, meliputi hak untuk hidup nyaman, terbebas dari pencemaran limbah dan lingkungan menjadi bersih.
Persoalan limbah dari PT RUM (Rayon Utama Makmur) Sukoharjo yang tak kunjung selesai membuat semua elemen akan melakukan berbagai upaya agar tuntunan mereka tercapai.
Dalam Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) yang bertema Mendengar Cerita Warga Nguter, Wanda Saputro selaku perwakilan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surakarta menyatakan pendapatnya mengenai permasalahan limbah PT RUM.
“Sebelumnya, sudah dilakukan berbagai upaya, Mulai dari mediasi hingga aksi agar hak-hak warga terpenuhi,” kata Wanda Saputro di Gedung Tribunnews Solo, Kamis (13/2/2020).
Ia menambahkan, permintaan warga supaya didengar pemerintah dan dilakukan.
Dalam forum tersebut, Mario, perwakilan dari IMM juga menyampaikan dukungannya untuk mencari keadilan dan kemenangan atas permasalahan tersebut.
Butuh kerjasama semua pihak dalam memperjuangkan hak warga.
Misalnya, menggunakan langkah hukum di Indonesia.
“Kami tidak akan menyerah, dan optimis akan memenangkan perkara ini,” kata Mario.
Baca: Kotanya Terkena Dampak Limbah, Gadis Gresik Surati PM Australia Agar Hentikan Ekspor Sampah Plastik
Baca: Limbah WNI yang Sedang Diobservasi di Natuna Segera Dimusnahkan
Dampak limbah juga turut dirasakan Sugeng, seorang warga Nguter.
“Bahwa apa yang terjadi di kampung kami, bukan masalah pribadi warga. Tetapi juga mengenai lingkungan,” kata Sugeng di Gedung Tribunnews Solo, Kamis (13/2/2020).
“Bau yang menyengat dan lingkungan yang tercemar membuat warga terganggu,” tambanya.
Diharapkan permasalahan segera selesai dan mendapat dukungan lebih banyak dari semua pihak, termasuk pemerintah.