TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN -- Kemunculan Harimau Sumatera di Kabupaten Pelalawan Riau kembali terpantau. Kali ini binatang buas itu berkeliaran di Desa Tolam Kecamatan Pelalawan.
Harimau Sumatera liar ini sudah terpantau di desa tersebut selama satu pekan terakhir.
Panthera Tigris tak hanya meninggalkan jejak kakinya yang khas sebagai penanda jika ia berada di areal perkebunan dan hutan di Desa Tolam.
Harimau Sumatera itu juga menyerang seekor sapi milik masyarakat.
Sapi tersebut ditemukan mati pada Sabtu (15/2/2020) pagi lalu.
Sebelumnya, anak sapi itu ditambat di kebun bersama induknya oleh pemilik.
Baca: Polda Riau Tangkap Tiga Tersangka Perdagangan Kulit dan Organ Harimau Sumatera
Baca: Pencuri Kayu di Indragiri Hilir Tewas Diterkam Harimau, Kondisinya Jenazahnya Memprihatinkan
Baca: Harimau Sumatera Terkam Hewan Ternak di Kabupaten Agam
Diduga kematiannya akibat diserang Harimau Sumatera yang berkeliaran di kebun warga.
"Anak sapi itu berumur dua tahun lebih. Saat ditemukan pemiliknya sudah mati dan banya darah disekitarnya," ungka Kepala Desa Tolam, Yupardi, kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (16/2/2020).
Yupardi menceritakan, pemilik sapi bernama Tengku Rusli berangkat ke kebun pada pagi hari untuk mengangon ternaknya itu.
Memang kebiasaan masyarakat desa mengandangkan sapi di kebun sawit miliknya.
Ketika tiba di kebun ia melihat anak sapi yang sedang dalam pertumbuhan mati dan ditemukan darah yang telah mengering.
Ketika diperiksa, ada luka di bagian leher dan cidera serupa terdapat di pinggul sapi malang tersebut.
Luka itu mirip bekas taring dan cakaran si Datuk yang memang sedang berkeliaran di hutan desa.
Eksistensi si Raja Hutan itu semakin jelas ketika ditemukan banyak jejak kakinya di sekitar sapi yang mati itu.
"Tapi ngak sempat dimakan. Semuanya masih utuh. Diperkirakan kejadiannya malam atau subuh," terang Yupardi.
Tepat empat hari yang lanjut, lanjutnya, warga juga dikejutkan dengan penemuan jejak Harimau di kebun, berjarak 400 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) sapi mati itu.
Ia mengaku, dua tahun terakhir temuan jejak Si Belang di kebun dan hutan desa semakin sering.
Pertengahan tahun 2019 ternak warga juga pernah hilang mendadak tanpa ada bekasnya.
Setelah itu, berdasarkan kesaksian warga ada beberapa kali bertemu dengan binatang buas itu dengan jarak 15 meter.
Namun langsung menghilang dan tidak mengganggu masyarakat.
"Kalau musim kemarau, jejak kakinya sering terlihat di tebing Sungai Kampar. Mungkin Datuk tuh mau minum," tegasnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait sapi yang diduga diserang ini.
Pada penemuan jejak kaki empat hari lalu, tim BKSDA sudah turun ke lokasi dan melakukan obervasi dan memastikan jika jejak itu milik Si Belang.
"Jumlahnya satu ekor dan diperkirakan sudah dewasa," tutup Yupardi.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul BREAKING NEWS: Tinggalkan Luka di Leher, Sapi Milik Warga Pelalawan Diduga Diserang Harimau Sumatera