TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Agus (42), warga Tugu Sari, Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung, ditemukan tewas di belakang pabrik roti tempat istrinya bekerja.
Penemuan mayat Agus ini pun sempat viral di sosial media facebook.
Awalnya sang istri korban Endang (36) menyebut baru mengetahui suaminya itu tewas dari anaknya yang melihat sebuah unggahan di media sosial.
Dirinya juga mengatakan suaminya tewas diduga karena dibunuh.
Baca: Dua Kali Menguntit saat Tengah Malam, Pelaku Begal Payudara Jatuhkan Wanita Setelah Lakukan Aksi
"Kayaknya seperti pembunuhan. Selama ini, setahu saya dia nggak punya musuh,” kata Endang, dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/2/2020).
Pihaknya mengatakan mendapat kabar viral melalui sosial media tersebut saat istirahat.
"Anak saya lihat bapaknya di FB (Facebook). Tapi nggak jelas, jadi saya ke Polsek Natar terus ke sini (RSAM), ternyata benar,” kata Endang.
Dia mengaku baru mengetahui suaminya tewas saat sang anak mendapat informasi di media sosial. “Dia pergi tapi enggak bilang mau kemana. Dari rumah saya jauh, jadi saya enggak tau kenapa dia bisa sampai ke situ (TKP),” kata Endang.
Sang Istri Rupanya Ikut Serta Merencanakan Pembunuhan
Tak lebih dari 24 jam, teka-teki tewasnya Agus pun terpecahkan, seorang pria bernama Dedi ditangkap oleh pihak kepolisian.
Tidak hanya Dedi seorang, polisi pun juga turut serta mengamankan istri korban, yakni Endang.
Dir Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly Ramadhany mengatakan, D ditangkap saat setelah mengamankan Endang istri korban.
"Iya dua orang, salah satunya istri korban, dia (Endang) dulu baru dia (D)," ungkapnya, Rabu 19 Februari 2020.
Kata Barly, D ini merupakan tetangga depan rumah korban.
Barly menambahkan, saat diamankan D sempat melakukan perlawanan yang membahayakan terhadap petugas, sehingga dihadiahi timah panas.
"Jadi kami terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur," tandas Barly.
Baca: Mbah Hajjah Lolos dari Maut Berkat Aksi Cerdik Saat Tak Berdaya Dibekap Perampok
Dugaan Motif Asmara
Dilansir dari Tribunlampung.co.id, rupanya kedua pelaku yakni Endang dan Dedi terjalin hubungan terlarang.
Mereka berselingkuh di belakang suami Endang, selain selingkuh dengan Dedi, rupanya Endang juga berselingkuh dengan seorang pria idaman lain K.
Namun hubungan tersebut ternyata hanya seumur jagung dan kandas di tengah jalan.
Mengetahui hal tersebut Agus pun marah besar, kemudian korban dan Endang saling bertengkar.
Mengetahui hal tersebut, dengan seizin Endang, Dedi pun berpura-pura membantu Agus untuk membalaskan dendam kepada K.
Di hadapan penyidik, Dedi mengaku membantu Agus untuk menghabisi nyawa K selingkuhan kedua istrinya.
"Itu jam satu malam, saya tanya kalau dia (Agus) punya dendam sama K," katanya, Rabu 19 Februari 2020.
Lanjutnya, ia bermusyawarah merencanakan pembunuhan terhadap K di rumahnya, yang mana Dedi juga menyampaikan, jika istrinya akan bertemu dengan K di seputar pabrik roti tempat kerja Endang.
"Jam dua saya keluar, terus kami naik motor sendiri-sendiri beriringan," bebernya.
Lantas pembunhan pun terjadi.
Sementara itu Dir Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol M. Barly Ramadhany belum bisa menyimpulkan jika pembunuhan ini bermotif asmara.
"Nanti akan didalami di Lampung Selatan. Silahkan nanti ditanyakan ke sana," katanya, Rabu 19 Februari 2020.
Namun Dedi mengaku sudah menjalin hubungan gelap dengan Endang dalam selama 1 tahun.
Dedi pun mengaku sudah melakukan hubungan suami istri dengan Endang sejak satu tahun lalu.
"Ya gitu, dia (Agus) mbajak sawah, saya 'mbajak' istrinya," sebutnya.
Korban Dibunuh Pakai Sokbreker
Agus tewas setelah mendapatkan pukulan keras dari sokbreker yang dilayangkan Dedi.
Dedi mengatakan, dirinya memuku bagian atas kepala dan leher 3 kali, Agung pun jatuh terhuyung, tak hanya itu Dedi juga menginjak Agus.
Dedi mengaku, usai membunuh Agus ia langsung membuang sokbreker tersebut ke parit di sekitar lokasi.
"Saya sadar melakukan itu, saya emang sama Endang yang rencanain, habis itu (bunuh) saya kepikiran," katanya.
Sementara Endang mengaku puas setelah Agus sang suami tewas.
"Tidak (kasihan) saya puas, saya lega dan saya bahagia," ujar Endang tanpa menyesal.
Namun Agus merasa sedih lantaran harus meninggalkan dua anaknya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Tri Purna Jaya) (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)