News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Susur Sungai

Aksi Heroik Kakek 71 Tahun Selamatkan Siswa Terbawa Arus Sungai, Gendong Siswa: Saya Sempat Hanyut

Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Diro, Kakek Tua 70 Tahun Rela Gendong Anak-anak yang Hanyut Susur Sungai, Selamatkan 30 Siswa

TRIBUNNEWS.COM - Aksi heroik penyelamatan para siswa yang hanyut dalam tragedi susur sungai susur sungai, Jumat (22/02/2020) lalu, juga dialami oleh seorang kakek berusia 71 tahun.

Sudiro (71) menceritakan aksi heroiknya saat menyelamatkan para siswa SMPN 1 Turi yang terbawa aliras arus deras Sungai Sempor.

Awalnya dirinya mendengar teriakan anak-anak, di mana saat itu warga Dukuh, Donokerto, Turi tersebut sedang membersihkan makam yang tak jauh dari Sungai Sempor.

Bahkan dirinya pun menyebut sempat memperingatakn para siswa yang akan mengikuti susur sungai tersebut, agar mengurungkan niatannya.

"Saya baru membersihkan makam. Saya sudah mau memperingatkan supaya naik saja karena cuaca tidak mendukung. Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong. Anak saya langsung menghampiri,katanya anak-anak kintir (hanyut terbawa arus),"ungkapnya, Senin (24/02/2020).

Baca: Cerita Pilu Tragedi Susur Sungai, sang Ayah Rela Naik Motor Surabaya ke Sleman & Temui Jenazah Anak

Tanpa pikir panjang, ia pun langsung bergegas menuju sungai, sembari membawa tangga panjang.

Mbah Sudiro, warga Dukuh, Donokerto,Turi yang turut membantu Kodir saat menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai. (TribunJogja.com/Christi Mahatma)

Walau tak lagi muda, Mbah Diro sapaan karibnya berusaha untuk merengkuh anak-anak yang terbawa arus sungai.

Ia merangkul anak-anak yang hanyut ke tepi sungai.

Bahkan ia menggendong anak-anak yang mulai tak berdaya dan ketakutan.

"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya. Saya bisa pegangan, tetapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki kena luka," bebernya sambil menunjukkan luka di telapak kakinya.

Hampir 30 anak diselamatkan olehnya dan juga dengan warga yang lain.

Atas keberaniannya, Mbah Diro mendapat tali asih dari Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.

Tak hanya Mbah Diro. Kodir pun mendapat tali asih sebagai apresiasi dan ucapan terimakasih.

"Mereka sudah mempertaruhnya nyawa untuk menyelamatkan anak-anak. Bahkan mereka juga bisa hanyut saat menyelamatkan, tetapi dengan berani mereka tetap membantu. Jangan dilihat dari nilainya, tetapi ini tanda kasih dan ucapan terimakasih saya sebagai ibu anak-anak Sleman," kata Sri Muslimatun.

Kisah Pilu Ayah dari Siswi Korban Tewas Tragedi Susur Sungai

Kisah pilu datang dari seorang ayah yang anaknya menjadi satu di antara korban tewas tragedi susur sungai Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).

Sang anak Zahra Imelda Salsabila, siswi SMPN 1 Turi, Sleman ditemukan pada Minggu (23/2) sekitar pukul 07.10 WIB.

Ayah mendiang Zahra, Prasetyo Budi, begitu terpukul mendengar kematian anaknya tersebut.

Bahkan saat mendengar soal kabar duka tersebut, Prasetyo Budi sedang tak berada di Sleman, melainkan di Surabaya.

"Jumat saya mendengar kabar, saya langsung pulang dari Surabaya naik motor,” katanya, dilansir TribunJogja.com, Senin (24/2/2020).

“Dan ternyata anak saya sudah tidak ada (meninggal),” lanjutnya lagi.

Padahal pihaknya mengaku sebelumnya sempat berkomunikasi dengan sang anak tersayangnya.

Mendiang Zahra, saat hidup sempat menelpon sang ayah untuk meminta handphone baru.

Baca: Wawancara Eksklusif dengan Pemancing yang Selamatkan Nyawa 20 Siswa yang Hanyut Saat Susur Sungai

“Handphone itu sudah saya siapkan, rencananya libur Sabtu-Minggu saya antar," tuturnya.

Dalam kenangannya, Zahra merupakan anak yang penurut, pintar, pendiam. Kini dia hanya bisa pasrah.

Paman Zahra, Wisnu Hartana menambahkan, dua hari sebelum kejadian musibah susur sungai, Zahra mengajak makan-makan dengan pamannya yang lain.

Namun takdir berkata lain, Zahra menjadi korban pada musibah susur sungai Sempor.

"Dia (Zahra) kan sangat dekat dengan om-nya (paman), sempat mengajak makan-makan rencananya pada Minggu ini, mau diajak makan-makan," ucapnya.

Polda DIY menyerahkan jenazah korban susur sungai yang ditemukan Minggu (23/2/2020). (Tribun Jogja/Santo Ari)

Diberitakan sebelumnya tragedi maut susur sungai yang terjadi pada siswa SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor Sleman, Jumat (21/2/2020), mendatangkan duka tersendiri.

Kejadian maut tersebut terjadi saat ratusan siswa melakukan susur sungai, dalam kegiatan Pramuka sekolah.

Adapun kejadian ini, menurut laporan dari Supervisor Pusdalops DIY, Indra, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB di Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi.

Dan hingga kini disebutkan seluruh korban tragedi susur sungai tersebut telah ditemukan.

Berikut fakta-faktanya, dilansir dari Tribunnews.com dari berbagai sumber:

Seluruh Korban Tewas adalah Perempuan

Proses evakuasi korban terakhir yang ditemukan Minggu (23/2/2020). (Ist/Gandung Kusmardana)

Dalam tragedi susur sungai tersebut, dilaporkan ratusan siswa hanyut terbawa derasnya aliran sungai Sempor.

Sekitar 250 orang siswa terdampak, sempat dinyatakan hilang, akhirnya selruuh korban tragedi tersebut pun ditemukan.

Dilansir Kompas.com, pada Minggu (23/2/2020) pagi, tim menemukan 2 korban tewas terakhir, sehingga total korban meninggal mencapai 10 orang.

“Dengan sudah ditemukannya seluruh korban maka operasi SAR dinyatakan selesai hari ini dan seluruh potensi SAR dikembalikan ke masing-masing unsur,” tutur Komandan Operasi SAR Sungai Sempor 2020, Asnawi, sebagaimana dikutip pada rilis dari Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, Minggu.

Dua korban terakhir yang ditemukan yakni pada pukul 05.30 WIB dan 07.05 WIB.

Berikut daftar 10 korban tewas yang keseluruhan merupakan siswi SMPN 1 Turi:

1. Sovie Aulia (15)

2. Arisma Rahmawati (13)

3. Nur Azizah (15)

4. Lathifa Zulfaa (15)

5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (14)

6. Evieta Putri Larasati (13)

7. Faneza Dida (13)

8. Nadine Fadilah (12)

9. Yasinta Bunga (13) 

10. Zahra Imelda (12).

Tinggalkan Siswa yang Susur Sungai, Pembina Pramuka jadi Tersangka

Susur sungai SMPN 1 Turi Sleman berakhir duka (kolase tribunnews: BPBD DIY/TribunJogja)

Diberitakan salah seorang pembina pramuka dinyatakan sebagai tersangka, lantaran terbukti meninggalkan siswa saat kegiatan susur sungai.

Hal tersebut dari hasil polisi setelah memeriksa 13 orang.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY telah menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.

"Kita juga sudah menaikkan status salah satu saksi itu dengan inisial IYA menjadi tersangka.

Saat ini (kemarin), yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan, dilakukan BAP sebagai tersangka," terangnya.

Baca: Akui Tak Tahu Kegiatan Susur Sungai Sempor, Kepsek SMPN 1 Turi Sleman: Saya Baru 1,5 Bulan Menjabat

Adapun IYA (36) kelahiran Sleman, seorang pembina pramuka sekaligus sebagai guru olahraga dari SMPN 1 Turi.

Yuliyanto menekankan bahwa tersangka IYA-lah yang meninggalkan para siswa di sungai.

Pasal yang kita dikenakan adalah 359 KUHP kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia dan pasal 360 KUHP karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain luka-luka.

Ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Sementara itu Yulianto mengatakan, dari 13 orang itu tujuh di antaranya adalah pembina Pramuka, sisanya dari Kwarcab Kabupaten Sleman dan warga.

Berdasarkan pemeriksaan, Yuliyanto menerangkan bahwa dari tujuh orang pembina tersebut, satu orang tinggal di sekolah untuk menjaga barang-barang para siswa.

Enam lainnya ikut ke Sungai Sempor, tempat kejadian perkara.

"Enam orang itu ikut mengantar anak-anak ke sungai. Dari enam orang itu, empat orang ikut turun ke sungai. Ada seorang yang meninggalkan lokasi karena ada keperluan. Sedangkan seorang lagi, menunggu di titik finisnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari start," jelasnya, Sabtu (22/2/2020).

Terkait apakah ada kemungkinan bertambahnya tersangka, Yuli menuturkan itu tergantung hasil pemeriksaan saksi-saksi.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribunjogja.com/Christi Mahatma Wardhani/Yosef Leon Pinsker) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini