News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibunda Korban Pembunuhan Sempat Was-Was karena Sang Anak Sering Bawa Uang Tunai

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -  Kurniawan, warga Abung Selatan, Lampung Utara ditemukan dengan leher nyaris putus di  Dusun 5, RT 3 Desa Sukamenanti, Bukit Kemuning, Lampung Utara, pada Senin (24/2/2020) sekira pukul 15.30 WIB.

Orangtua Kurniawan memang sudah khawatir tentang pekerjaan sang anak.

Rudianto (50) ayah korban, menceritakan, sang ibunda, Saminawati (41), kerap merasa was-was, lantaran sang anak bekerja dengan membawa uang tunai.

“Ibunya memang sudah cemas pas anak saya kerja di BPR sebagai sales, karena dia (Kurniawan) pegang uang tunai kalau di jalan, takut terjadi apa-apa. Beda kalau uangnya di transfer,” cerita Rudianto ketika di temui di kediamannya, di Abung Selatan, Selasa (25/2/2020).

Rudianto mengatakan, jika ia mengetahui anak ketiganya itu tewas setelah mendapatkan informasi dari anaknya yang bekerja di Jakarta.

Mendengar kabar duka tersebut, Rudianto langsung menuju ke Puskesmas  Bukit  Kemuning untuk memastikannya.

Setiba di puskesmas Bukit Kemuning, kata Rudianto, ia mendapati sang anak sudah terbujur kaku tidak bernyawa.

Tak banyak kata yang disampaikan Rudianto, namun ia berharap polisi untuk dapat mengungkap pelakunya.

“Pelaku harus dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatannya,” harap Rudianto.

Sebelum bekerja sebagai sales di BPR, sebut Rudianto, anaknya pernah bekerja di gudang sebuah minimarket di Abung Selatan, selama satu tahun.

Untuk pekerjaannya anaknya yang sekarang ini, kata Rudianto, baru dijalankan selama 3 bulan terakhir.

“Tapi selama di sana (minimarket) dia (Kurniawan) gak pegang duit cash kerjanya,” ujarnya.

Rudianto pun menyebut, anak ketiganya tersebut merupakan sosok yang baik dan tidak neko-neko.

Setelah disemayamkan semalam, pada Selasa pagi, korban dimakamkan di pemakaman setempat.

Kedua orangtua korban tidak ikut ke pemakaman putra tercintanya, lantaran tak kuat melihat anak ketiganya tersebut dimakamkan.

Polisi Masih Lidik

Terpisah, Polres Lampung Utara masih melakukan penyelidikan terkait kematian Kurniawan, yang ditemukan tewas di Desa Sukamenanti, Bukit Kemuning.

“Masih kami lidik kasusnya,” kata Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho Martono, Selasa 25 Februari 2020.

Yudho Martono membenarkan, korban Kurniawan ditemukan tewas di Desa Sukamenanti, Dusun 5, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara.

Korban diketahui sebagai sales yang bertugas sebagai pengiriman barang dan menerima hasil penjualan.

Seusai peristiwa itu, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi, antara lain tempat menaruh barang dan menerima uang, atas nama Lay, Alimin, berikut supir dan kernetnya.

“Hingga sekarang kami belum tetapkan tersangka,” ujarnya.

Untuk motifnya, mantan Danyon B Polda Lampung menduga, sejauh ini diduga motifnya berkaitan dengan persoalan sakit hati.

Diduga, kata Bambang, pelakunya menggantikan posisi kerjanya di tempat toko mengantar barang.

Pada peristiwa tersebut, korban sempat melakukan perlawanan, dilihat dari kondisi korban.

Bambang mengatakan, kronologi pembunuhan terjadi setelah korban mengantar barang ke toko yang dituju dengan disertai pengambilan uang penjualan sebesar Rp 50 juta.

Kemudian, lanjut Bambang, korban pergi sendirian, terpisah dengan kedua rekannya.

Selanjutnya, kata Bambang, sekitar dua jam kemudian, Kurniawan ditemukan sudah meninggal dunia.

Untuk pelaku, Bambang menyebut, sudah ada indikasinya.

Saat peristiwa itu, ucap Bambang, semua harta benda korban diambil oleh pelaku, termasuk uang hasil penjualan sembako sebesar Rp 50 juta.

“Kalau yang mengarah, sudah ada pelakunya, tapi belum kami tetapkan sebagai tersangka,” tandas Bambang. 

Mayat Ditemukan

Sebelumnya diberitakan, warga Dusun 5, RT 3 Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat, Senin (24/2/2020) sekira pukul 15.30 WIB.

Kepala Desa Sukamenanti Suraji mengatakan, awalnya ia mendapat kabar tersebut dari kepala dusun setempat.

“Saya langsung menuju lokasi bersama Bhabinkamtibmas,” kata Suraji via telepon.

Suraji menuturkan, mayat tanpa identitas itu berjenis kelamin laki-laki, usia sekitar 40 tahun.

“Mayat ditemukan di perkebunan karet,” jelasnya.

Diduga, mayat tersebut adalah korban pembunuhan.

Saat ditemukan, kata Suraji, terdapat luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya.

Bahkan, lehernya nyaris putus akibat luka senjata tajam.

“Semua tangannya ada bekas sayatan. Leher juga nyaris putus,” katanya.

Saat ini, jasad korban sudah berada di Puskesmas Bukit Kemuning.

Dari informasi yang diperoleh, kata Suraji, pria tersebut adalah Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara.

Informasi itu berdasarkan keterangan rekan kerjanya.

Suraji mengatakan, korban diduga sopir mobil boks.

“Saya kurang tahu apa pekerjaannya. Tapi dia bawa mobil boks. Mobilnya terparkir di Pasar Bukit Kemuning,” katanya. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Penemuan Mayat dengan Leher Nyaris Putus di Lampura, Ayah Korban Ungkap Kekhawatiran Sang Istri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini