TRIBUNNEWS.COM - Kakak Sepupu IYA (36), Agus Sukamta mengatakan, pembina pramuka SMPN 1 Turi Sleman itu ikut menyelamatkan ratusan siswa yang hanyut di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) lalu.
Menurut Agus, IYA berhasil menyelamatkan sebanyak enam siswa dalam tragedi maut itu.
Sehingga, ia membantah jika IYA disebut melarikan diri saat kejadian.
"Dia mengikuti evakuasi, sampai menolong enam anak selamat," kata Agus Sukamta di Puri Mataram, Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/02/2020), dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, IYA juga sempat terguncang saat tahu ada siswanya yang meninggal dunia.
Baca: Alasan Haru Mbah Diro Nekat Nyebur ke Sungai Demi Selamatkan Siswa SMP 1 Turi yang Hanyut
Baca: Tumpah Tangis Penyesalan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman, Mohon Maaf Keluarga Korban Susur Sungai
Setelah mengevakuasi siswa, IYA sempat pulang ke rumah untuk berganti baju.
Tak lama, IYA kembali ke Sungai Sempor yang menjadi lokasi kejadian.
"Dari awal kejadian, IYA tidak melarikan diri," ungkap Agus.
Sebab, saat ditangkap polisi pada Jumat (21/2/2020) malam, IYA berada di dekat Sungai Sempor.
Penahanan 3 Tersangka
Diketahui, polisi telah menahan tiga tersangka yang memiliki ide mengadakan kegiatan susur Sungai Sempor untuk 249 siswa SMPN 1 Turi Sleman.
Wakapolres Sleman, Kompol M Kasim Akbar Bantilan mengatakan, tersangka berinisial IYA (36), R (58), dan DDS (58), itu merupakan guru SMPN 1 Turi dan pembina dari luar.
Saat tragedi maut yang menewaskan 10 siswa tersebut terjadi, ketiga tersangka tak ikut untuk mendampingi susur sungai.
"Ketiga orang ini penentu dan ide, lokasi ada pada mereka, terutama IYA. Tetapi mereka justru tidak ikut turun," ungkap Kasim dalam jumpa pers, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Ini Reaksi Lihat Guru SMPN 1 Turi Dibotaki Polisi, Kecaman Keras Hingga Tuntut Kapolri Mundur
Baca: 3 Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Digunduli, Pakar Pendidikan:Koruptor Masih Bisa Bergaya