TRIBUNNEWS.COM - Satu minggu sejak tragedi susur sungai, beberapa fakta baru mulai terungkap. Abisa siswa SMPN 1 Turi ungkap pesan sang pembina hingga umpat kekesalan rekan-rekannya.
Kepada TribunJogja.com, Abisa salah satu siswa SMPN 1 Turi yang selamat menceritakan fakta lain di balik tragedi susur sungai.
Abisa mengaku acara susur sungai tersebut bukanlah agenda kegiatan Pramuka yang sudah dipersiapkan secara matang.
Para murid SMPN 1 Turi, Sleman baru tahu ada kegiatan susur sungai malam sehari sebelum kejadian.
Hal ini diungkapkan Abisa dengan menunjukkan percakapan di dalam sebuah grub WhatsApp.
• Tiga Tersangka Kasus Susur Sungai Digunduli, Reaksi Anggota DPR: Hargai, Mereka Pendidik Bukan Begal
• Pilunya Kehidupan Keluarga Tersangka Tragedi Susur Sungai, sang Anak Diberi Hujatan Kelewat Sadis!
Rupanya lewat grub WhatsApp tersebut sang pembina Pramuka memberitahukan kegiatan susur sungai itu.
Abisa menyebutnya isi percakapan WA tersebut adalah rapat online yang diadakan oleh sang pembina Pramuka.
“Pemberitahuan oleh guru pembina, lewat grup WA, lalu dilanjutkan rapat online,” kata Abisa kepada Tribunjogja.com di sebuah tempat di bilangan Sidomulyo, Tegalrejo, Kota Yogya, Jumat (28/2/2020) malam.
Menceritakan peristiwa tragis seminggu lalu, Abisa tak sendiri.
Ia ditemani sang ayah, Kristianto Yonatan serta dua sahabat ayah Abisa tersebut.