TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Seorang warga negera Jerman, Oke Paulsen (52), diikat oleh warga di depan supermarket SPBU Pengosekan, Ubud, Gianyar, Bali, Minggu (1/3/2020) lantaran ia mengamuk dan memecahkan kaca supermarket.
Namun alasan warga berlaku keras bukan karena itu saja.
Sejak beberapa bulan belakangan ini, ia kerap mengamuk dan meminta gratisan di sejumlah restoran, supermarket di kawasan Jalan Pengosekan hingga ke Padangtegal, Ubud.
Sebelum mengamuk di supermarket SPBU Pengosekan, ia datang ke sana membawa sepeda motor antiknya yang dibalut jaring.
Baca: Potret Bayi Lahir Cemberut Seolah Kesal Dikeluarkan Viral, Dokter Berusaha Membuatnya Menangis
Baca: Kerap Picu Banjir, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Sementara Distop Mulai Hari Ini
Melihat dia datang, karyawan supermarket ketakutan, karena sudah tahu tingkah lakunya.
Namun mereka tak berani melarang karena takut Paulsen mengamuk.
Saat Paulsen tersebut di dalam supermarket, ia mengambil minuman bir ukuran besar, dan tidak mau membayar.
Meski demikian, Paulsen tak langsung pergi dari sana.
Ia masih berada di seputaran minimarket tersebut.
Asisten Manajer Supermarket, Agus Sudita yang mendapat telepon dari karyawan terkait kasus itu, langsung datang ke lokasi.
Saat itu Agus mengajaknya berbincang, berharap Paulsen pergi setelah bir tersebut habis.
"Saya tak apa bir itu tak dibayar, yang penting dia mau pergi dari sini. Rencananya kami karyawan akan patungan bayar bir itu," ujar Agus.
Baca: Deretan Video BCL Berderai Air Mata Nyanyi Lagu Cinta untuk Ashraf Sinclair I Love You Sayang
Baca: Indonesia Diragukan Deteksi Virus Corona, Eijkmen : Kami Pakai 5 Protokol, Belum Ada yang Positif
Namun hal yang ditakutkannya terjadi. Paulsen kembali hendak masuk ke supermarket.
Sebelum masuk, karyawan setempat telah mengunci pintu dari dalam. Namun ia memecahkannya dengan cara mendorong.
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung bertindak dan meringkus Paulsen. Kaki dan tangannya pun diikat.
Dalam video yang beredar di media sosial, Paulsen sempat beberapa kali mengacungkan jari tengahnya sembari berteriak.
Sejumlah pria tampak mengerumuninya. Karena Paulsen semakin menjadi, warga langsung melumpuhkan WNA tersebut.
Kapolsek Ubud Kompol Nyoman Nuryana mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung datang ke lokasi kejadian.
Polisi memutuskan menyerahkan WNA tersebut ke Satpol PP agar dibawa ke RSJ Bali di Bangli guna diperiksa kejiwaannya.
"Sudah dibawa ke RSJ oleh pihak Satpol PP Gianyar," ujar Nuryana.
Baca: Buntut Bentrok Oknum Anggota TNI dan Polri, Danki Kompi A 123/RW Kapten Infanteri Ridwan Dicopot
Baca: Di Balik Masker Pelindung Dokter yang NonStop Tangani Pasien Virus Corona, Terbongkar Wajah Pilu Ini
Bikin Rusuh Saat Kuningan
Seorang tukang ojek yang mangkal di wilayah Pengosekan, Ubud, mengatakan, bertepatan dengan hari raya Kuningan, bule tersebut juga membuat onar di toko lain yang masih berada di kawasan Pengosekan.
Bahkan sejumlah tempat di kawasan ini sudah memasukkan Paulsen ke daftar hitam.
"Kemarin malam (dua hari lalu) juga sudah ngamuk. Tidak hanya saat itu, hampir sejak beberapa bulan ini sampai-sampai banyak tempat yang sudah memblacklist," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Turis Jerman Ini Kerap Bikin Onar & Ngamuk di Ubud, Terpaksa Diikat Warga Karena Tingkahnya Begini