TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Kawasan Wisata Adat Baduy Dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, ditutup bagi wisatawan selama 3 bulan.
Penutupan kawasan wisata budaya tersebut lantaran tengah digelar ritual adat Kawalu atau menutup diri dari masyarakat luar.
"Sudah ditutup sejak 25 Februari lalu sampai 31 Mei 2020 mendatang. Pengunjung tidak diperkenankan masuk ke Baduy Dalam," kata Perangkat Desa Kanekes Sarpin kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (2/3/2020).
Ritual Kawalu rutin digelar satu kali dalam setahun.
Warga Baduy Dalam menjalankan ritual tersebut selama tiga bulan, yang biasanya dilakukan setiap awal tahun.
Saat warga Baduy menjalankan ritual Kawalu, pengunjung dari luar Baduy dilarang masuk.
Hanya orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan khusus yang diizinkan masuk.
"Yang boleh masuk hanya tamu dari instansi pemerintah, itu pun paling banyak 10 orang, serta tamu untuk kepentingan ziarah," kata Sarpin.
Baca: Dampak Virus Corona setelah Indonesia Konfirmasi 2 Warganya Terinfeksi, IHSG Anjlok 1,02 Persen
Baca: Dua Minggu Kepergian Ashraf Sinclair, Ayah Mertua BCL Tulis Curhatan Pilu: Senyum Saya Dipaksakan
Untuk sementara, zona kunjungan wisatawan ke Baduy hanya boleh di Baduy Luar saja, mulai dari Ciboleger dan paling jauh hingga ke Perkampungan Gajeboh yang merupakan batas akhir antara Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Setelah ritual Kawalu berakhir, masyarakat Baduy Dalam akan menggelar Seba Baduy, yakni perayaan adat yang dilakukan dengan mengunjungi Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.
Pada tahun lalu, acara Seba Baduy diramaikan oleh ribuan suku Baduy Dalam dan Luar yang berjalan kaki sejauh 40 kilometer ke Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung. (Kompas.com/Acep Nazmudin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kawasan Wisata Baduy Dalam Ditutup Selama Tiga Bulan"