TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Indonesia awak kapal Diamond Princess yang dievakuasi dari Jepang, tiba di Bandara Kertajati, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020) pukul 23.00 WIB.
Dilansir dari siaran langsung Kompas TV, para petugas melakukan sterilisasi dengan menyemprot cairan disinfektan kepada WNI yang turun pesawat.
Sebanyak 8 petugas bekerja melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh tubuh WNI tersebut. Nampak memang petugas berpakaian kuning berdiri di ujung tangga pesawat.
Di dekat tangga pesawat sudah parkir berjejer bus RSPAD yang akan mengantar para WNI ini menuju pelabuhan PLTU Indramayu.
Para WNI yang turun dari pesawat terlihat memakai masker mulut, meski memang mereka telah dinyatakan sehat oleh otoritas Jepang.
Dalam proses sterilisasi, masker ini juga berguna agar cairan disinfektan yang disemprotkan tidak masuk ke tubuh melalui mulut.
Mereka juga diminta menutup mata saat proses penyemprotan disinfektan dilakukan.
Lima bus RSPAD disiapkan untuk mengantar WNI ini ke pelabuhan PLTU Indramayu.
Tiap bus rencananya bakal diisi sekitar 20-25 orang. Dari pelabuhan PLTU Indramayu, mereka akan menyeberang ke Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Sebelumnya, sebanyak 69 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kapal Diamond Princess, dievakuasi dari Jepang.
Mereka dievakuasi untuk menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil.
Rombongan yang berangkat dari Bandara Haneda, Jepang, tiba di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada pukul 23.30 WIB.
Setelah itu, para WNI tersebut akan menuju pelabuhan PLTU Indramayu pada pukul 00.30 WIB untuk menuju lokasi observasi di Pulau Sebaru Kecil.
Rombongan berangkat ke Pulau Sebaru pada pukul 03.00 WIB dengan KRI dr Soeharso.
Adapun proses evakuasi dilakukan berkaitan dengan virus corona yang telah menyebar di kapal pesiar tersebut.
69 WNI Dipastikan Negatif Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan 69 WNI kru kapal Diamond Princess dalam kondisi sehat.
Menurut Muhadjir, sebelum dievakuasi, seluruh WNI telah menjalani pemeriksaan kesehatan berulang kali.
"Mereka dalam keadaan sehat, kalau tidak sehat tidak boleh dievakuasi. Itu sudah jadi standar WHO. Tidak boleh ada orang dalam keadaan sakit dievakuasi," kata Muhadjir kepada wartawan di Bandara Internasional Kertajati Majalengka, Jawa Barat, Senin (1/3/2020) dini hari, seperti dikutip dari ANTARA.
Muhadjir mengatakan, para WNI tersebut telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh otoritas Jepang dan dinyatakan sehat.
Baca: Cemburu karena Istri Berhubungan dengan Mantan Suami, Driver Ojol Nekat Bakar Diri
Baca: Kerap Picu Banjir, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Sementara Distop Mulai Hari Ini
Pemerintah Jepang juga telah mengecek 69 WNI tersebut dengan metode PCR dan dinyatakan negatif covid-19 (coronavirus disease).
Muhadjir menyampaikan bahwa selama perjalanan dari Jepang ke Indonesia juga telah dilakukan pemeriksaan kesehatan sebanyak dua kali.
Saat ini para WNI tersebut sedang dalam perjalanan ke Pelabuhan PLTU Indramayu untuk naik KRI dr Soeharso kemudian menuju Pulau Sebaru Kepulauan Seribu DKI Jakarta.
Di atas KRI Soeharso pun para WNI tersebut akan menjalani pemeriksaan kesehatan lagi yaitu pengecekan klinis dan pengambilan sampel tenggorok dan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium.
"Sampai di kapal diambil spesimen lagi untuk dipastikan yang bersangkutan dalam keadaan sehat," kata Muhadjir.
Direncanakan, rombongan berangkat ke Pulau Sebaru pada pukul 03.00 WIB dengan KRI dr Soeharso.
Adapun proses evakuasi dilakukan berkaitan dengan virus corona yang telah menyebar di kapal pesiar tersebut.
Sebanyak 23 personel tim evakuasi juga sudah diberangkatkan pada Jumat (28/2/2020), untuk menjemput mereka.
Tim evakuasi terdiri dari pegawai Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI, Polri dan awak kabin pesawat Garuda Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Pastikan 69 WNI Kru Kapal Diamond Princess Negatif Covid-19" dan "Turun Pesawat, WNI Awak Kapal Diamond Princess Disemprot Cairan Disinfektan"