News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tentara yang Tewas Diinjak Gajah Diusulkan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gajah

TRIBUNNEWS.COM, OKI - Kejadian gajah liar yang mengamuk di Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ili (OKI), Sumatera Selatan, pada Rabu (4/3/2020) kemarin, merenggut nyawa Serka Anumerta Iskandar lantaran terinjak hewan bertubuh besar tersebut saat mencoba menolong warga.

Begini fakta-fakta sejak awal kejadian "

1. Halau gajah usai ditelepon warga 

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, berdasarkan dari saksi mata, yang ia temui Serka Anumerta Iskandar mencoba menghalau gajah liar yang masuk perkampungan setelah ditelepon warga setempat.

Ketika datang, gajah yang diperkirakan berusia sekitar 44 tahun tersebut sedang menyerang warga bernama Khairul hingga menyebabkannya patah tulang tulang rusuk.

"Serka Anumerta Iskandar ini menghalau gajah sambil memfoto. Khairul berhasil lari, namun korban tak sempat lari karena langsung ditabrak dan diinjak gajah itu," kata Herman Deru usai mengunjungi lokasi kejadian, Kamis (5/3/2020).

2. Dianiaya gajah 90 menit

Selama satu jam setengah, gajah liar itu menganiaya Serka Anumerta hingga korban mengalami luka parah.

Warga pun tak dapat berbuat banyak melihat hewan bertubuh besar tersebut menyerang.

Setelah korban meninggal, gajah tersebut langsung pergi dan kembali ke areal Swaka Marga Satwa Air Sugihan yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pemukiman.

3. Ngamuk karena sedang birahi

"Gajah ini mengamuk karena sedang birahi. Sebab ada gajah jagoan baru di sana, dia ini lari dari kelompok dan masuk perkampungan. Jarak antara pemukiman warga hanya sekitar tujuh meter," ujarnya.

Swaka Marga Satwa Air Sugihan memiliki luasan lahan 86.000 hektare.

Setidaknya ada 200 ekor gajah yang hidup di sana.

4. Tanpa pernah konflik

Selama ini, warga sekitar, menurut Herman, hidup secara berdampingan tanpa pernah terlibat konflik dengan gajah.

"86.000 sudah sangat cukup luas untuk gajah, memang mereka bermukim di situ sebelum warga. Masyarakat di sana tidak asing dengan gajah. Kondisi di sana kondusif, tidak mencekam," jelas Herman.

5. Kena Gading Gajah Jatuh Lalu Diinjak 

Sementara itu, Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen Irwan menjelaskan, jarak pemukiman dan lokasi kejadian hanya sekitar 100 meter.

Serka Anumerta Iskandar tidak dapat menyelamatkan diri saat dikejar oleh gajah tersebut.

"Korban juga kena gadingnya, setelah jatuh diinjak. Waktu itu korban sedang menghalau karena gajah tersebut menyerang warga sambil mendokumentasikannya. Tetapi gajah tersebut mengamuk dan mengejarnya," kata Irwan.

Serka Anumerta Iskandar merupakan anggota Babinsa dari Kodim 0402/OKI.

Dengan kejadian tersebut, ia mendapatkan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Mabes TNI AD.

6. Diusulkan Dimakamkan Taman Makam Pahlawan

Almarhum juga diusulkan untuk dimakamkan di taman makam pahlawan.

"Tadi malam surat kenaikan pangkatnya keluar dan naik satu tingkat dari Sertu menjadi Serka Anumerta," ungkap jenderal bintang dua ini. (Kontributor Palembang, Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Serka Anumerta Iskandar, Tewas Diinjak Gajah Saat Selamatkan Warga hingga Naik Pangkat dan Jadi Pahlawan"\

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini