TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan sampai saat ini belum ada kasus atau temuan warga Jatim positif terinfeksi virus corona.
"Ruang isolasi di semua ruang sakit di Jawa Timur kita bisa memonitor termasuk hasil tes laboratoriumnya. Misalnya ada indikasi dan positif corona kita pasti bisa memonitor," tegas Khofifah saat hadir dalam gerakan Jatim Sehat yang dilakukan di Monumen Polri Jalan Polisi Istimewa, Minggu (8/3/2020) pagi.
Mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu menegaskan Jawa Timur memiliki 41 rumah sakit rujukan pertama dan tiga rumah sakit utama yang bisa menangani virus corona dan tersebar di seluruh daerah di Jawa Timur.
"Jaringan rumah sakit ini siap untuk menampung pasien jika terindikasi terserang virus corona," sambungnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr Sudarsono dr SpP(K).
Menurutnya sampai saat ini belum ada pasien yang dirawat di seluruh jaringan rumah sakit di Jawa Timur yang positif virus corona.
Baca: Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Jangan Sampai Sakit Karena Imun Drop, Lakukan 6 Hal Berikut
Baca: Kisah Guru 7 Jam Jalan Kaki Gendong Kulkas Lewati Hutan, Demi Kebutuhan Siswa di Daerah Terpencil
"Kalaupun ada yang diindikasi banyak yang kemudian dilakukan tes lebih lanjut ternyata hasilnya negatif dan menderita sakit yang lain," imbuh Sudarsono.
Ia lalu menjelaskan bahwa virus corona tidak seganas SARS atau MERS, meski sama-sama satu tipe virus.
"Sebenarnya virus corona ini menyebabkan batuk pilek biasa, tapi karena baru dikenal jadi coronavirus ini bikin heboh. Padahal sebenarnya virus ini kayak MERS dan SARS tapi tipe lain dan tidak sejahat MERS dan SARS," tegas Sudarsono.
Tidak Benar Pasien Positif Corona akan Meninggal
Sementara itu, Dokter Spesialis Paru-Paru dari RSUP Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan MSc Sp.P menegaskan, tidak semua pasien yang sudah dinyatakan positif terjangkit virus corona dipastikan akan meninggal dunia.
Menurut dia, anggapan tersebut tidak benar alias hoax.
Diketahui, Erlina merupakan salah satu tim dokter yang menangani pasien Covid-19 yang dirujuk ke RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
"Jadi anda jangan salah, bahwa kalau positif corona lalu fatal gitu ya. Dan kalau positif itu pasti meninggal, itu hoax," kata Erlina saat ditemui di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Sabtu (7/3/2020).
Baca: Tolak Keras Ahok jadi Pemimpin Ibu Kota Baru, Mujahid 212 Ungkap Alasannya, Singgung Soal Masa Lalu
Baca: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1441 Jatuh pada Jumat, 24 April 2020
Dalam kasus penyakit yang diakibatkan virus corona, kata Erlina, pasien yang telah dinyatakan positif memiliki gejala yang ringan ataupun yang berat.
Seluruh tingkatan itu memiliki tingkatan kefatalannya tersendiri.
"Saya selalu mengatakan bahwa gejala klinisnya mulai dari ringan sampai berat. Tapi umumnya adalah ringan dan kita melakukan prinsip kehati-hatian. Kita rawat, tujuannya supaya mereka dapat dinyatakan sembuh. Jadi umumnya kan memang juga sembuh ya," ungkap dia.
Dia menuturkan, mortalitas penyakit corona dinilainya sangat kecil dibandingkan dengan penyakit-penyakit lainnya.
Menurutnya, penyakit yang diakibatkan virus corona nantinya bisa sembuh dengan sendirinya atau self disease.
"Jadi memang kematian sampai saat ini kan rata-rata 2 persen kan. Jadi berita bagusnya adalah minimal 95 persen ke atas itu akan sembuh kalau ditangani dengan cepat," jelas dia.
Baca: BREAKING NEWS: Mayat Wanita Bertato Mengapung di Sungai Mahakam Samarinda Kaltim
Baca: Misteri Catatan Maut Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Tekuak, Pelaku Dendam?
Erlina juga menyinggung data yang dikeluarkan pemerintahan Tiongkok yang menyatakan lebih dari setengah pasien yang terjangkit virus corona telah dinyatakan sembuh.
"Bukankah yang dari 90 ribuan di China sudah 59 ribu dinyatakan sembuh. Sebagian masih dirawat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Khofifah Tegaskan Belum Ada Pasien Positif Virus Corona di Jatim