Pemukiman warga diterjang banjir bandang menyisakan material tanah, bebatuan, bahkan kayu pepohonan.
Dari pantauan di lapangan ketika kunjungan ke sejumlah desa terkena dampak bencana, lokasi desa berada di bawah kaki bukit, semisal di Desa Domisil dan Desa Pangi.
Warga curiga hutan di area perbukitan ditebang.
Erny Daud, Warga Desa Domisil mengatakan, meski tak melihat langsung aksi perusak hutan, tapi nyatanya material yang tertinggal pascabanjir banyak sisa-sisa pohon.
Ia berharap ada upaya pencegahan ari pemerintah agar alam jangan dirusak.
Wagub Steven Kandouw sudah menyaksikan sendiri dampak pascabanjir bandang ketika menyambangi lokasi bencana di beberapa desa di Bolmong dan Bolmut.
Baca: Kesetaraan Gender di Tubuh Polri : Polwan dan Tongkat Komando Kapolda
Baca: Ririn Ekawati Negatif Gunakan Narkoba, Polisi Akan Terus Dalami Kasus Karena Tidak Sesuai BAP
Ia menegaskan, semua pihak harus mencintai lingkungan.
"Jaga kelestarian lingkungan," katanya kepada Tribun Manado, Senin (9/3/2020)
Kejadian ini harus jadi kontemplasi dan introspeksi diri bagi semua pihak.
Ia mengatakan, dulu daerah yang tak pernah kena banjir saat ini banyak yang dilanda banjir. Di Tomohon, Tondano, Bitung, dan Airmadidi misalnya, kena juga bencana banjir.
Ia menegaskan, para perusak lingkungan harus diberi hukuman maksimal, harusnya sama dengan pelaku kejahatan narkoba dan korupsi.
Salurkan Bantuan
Sebelumnya, Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK) mengerahkan segala upaya untuk membantu korban bencana di Bolmong dan Bolmut.
Setelah menyalurkan bantuan tahap pertama sehari usai kejadian, Wagub SK dan Sekprov Edwin Silangen menyalurkan bantuan tahap berikutnya langsung ke lokasi bencana