TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pemkab Bolmong, Provinsi Sulawesi Utara memberlakukan status tanggap darurat bencana banjir bandang di Desa Domisil dan Desa Pangi Timur, Kecamatan Sang Tombolang, Kabupaten Bolmong.
Status tersebut bakal berlaku selama 14 hari.
Kepala BPBD Bolmong Harris Dilapanga mengatakan, bencana di Bolmong memenuhi syarat untuk tanggap darurat.
"Ada kerusakan juga ada pengungsian," katanya.
Dikatakan Dilapanga, sedari hari pertama pihaknya sudah mendata kerugian bencana.
Dari infrastruktur, warga terdampak hingga total kerugian bencana.
"Itu semua sudah dilaporkan ke pusat," kata dia.
Atatus siaga akan berlangsung hingga 14 hari ke depan.
Baca: Jarang Terekspos, Orangtua BCL yang Bukan Orang Sembarang, Ibu Dokter Gigi, Ayah Mantan Pejabat BI
Baca: Perempuan Sering Hadapi Tekanan Lingkungan dan Sosok yang Kurang Mementingkan Diri Sendiri
Baca: Kasus Positif Maupun Suspect Covid-19 Tak Butuh Alat Canggih Saat Diisolasi
Status bisa diperpanjang jika kebutuhan mendesak.
"Bisa saja kita perpanjang," kata dia.
Camat Sang Tombolang Esly Manabung mengatakan, warga korban bencana membutuhkan pakaian dan obat-obatan.
"Sedang para siswa membutuhkan seragam serta alat belajar," kata dia.
Warga Curiga Hutan Ditebang
Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bolmong dan Kabupaten Bolmut masih menyimpan tanya penyebabnya.
Pemukiman warga diterjang banjir bandang menyisakan material tanah, bebatuan, bahkan kayu pepohonan.
Dari pantauan di lapangan ketika kunjungan ke sejumlah desa terkena dampak bencana, lokasi desa berada di bawah kaki bukit, semisal di Desa Domisil dan Desa Pangi.
Warga curiga hutan di area perbukitan ditebang.
Erny Daud, Warga Desa Domisil mengatakan, meski tak melihat langsung aksi perusak hutan, tapi nyatanya material yang tertinggal pascabanjir banyak sisa-sisa pohon.
Ia berharap ada upaya pencegahan ari pemerintah agar alam jangan dirusak.
Wagub Steven Kandouw sudah menyaksikan sendiri dampak pascabanjir bandang ketika menyambangi lokasi bencana di beberapa desa di Bolmong dan Bolmut.
Baca: Kesetaraan Gender di Tubuh Polri : Polwan dan Tongkat Komando Kapolda
Baca: Ririn Ekawati Negatif Gunakan Narkoba, Polisi Akan Terus Dalami Kasus Karena Tidak Sesuai BAP
Ia menegaskan, semua pihak harus mencintai lingkungan.
"Jaga kelestarian lingkungan," katanya kepada Tribun Manado, Senin (9/3/2020)
Kejadian ini harus jadi kontemplasi dan introspeksi diri bagi semua pihak.
Ia mengatakan, dulu daerah yang tak pernah kena banjir saat ini banyak yang dilanda banjir. Di Tomohon, Tondano, Bitung, dan Airmadidi misalnya, kena juga bencana banjir.
Ia menegaskan, para perusak lingkungan harus diberi hukuman maksimal, harusnya sama dengan pelaku kejahatan narkoba dan korupsi.
Salurkan Bantuan
Sebelumnya, Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK) mengerahkan segala upaya untuk membantu korban bencana di Bolmong dan Bolmut.
Setelah menyalurkan bantuan tahap pertama sehari usai kejadian, Wagub SK dan Sekprov Edwin Silangen menyalurkan bantuan tahap berikutnya langsung ke lokasi bencana
Tak sampai di situ saja, Wagub berjanji masih ad ga lanjutan lagi. Kedatangan Wagub ke lokasi juga untuk memantau sekaligus mendengarkan keluhan warga hingga bisa dicarikan jalan keluar.
Baca: Hari Ini, Bocah SMP Pembunuh Balita Kembali Diperiksa Dokter Psikologi di RS Polri Kramat Jati
Baca: Tetangga Ceritakan Perubahan Drastis Pelaku Pembunuhan Anak 6 Tahun: Sejak SMP Jarang Main Keluar
"Bantuan masih ada di kumpulan lagi di Manado, kita salurkan ke sini (lokasi bencana)," ujar Wagub SK saat menyambangi lokasi bencana di Bolmong dan Bolmut, Sabtu (7/3/2020).
Bencana sudah berlalu, tapi semua pihak kata Wagub tetap waspada. Sesuai data BMKG, sampai Maret masih tinggi curah hujan di Indonesia.
Penanganan bencana saat ini dilakukan pemerintah, rakyat harus ditenangkan, diberi rasa aman, pastikan tempat berteduh dan kebutuhan dasar terpenuhi
"Bantuan disalurkan seperti Natura, makan minum tempat tidur, bantuan untuk bayi juga ada, kemudian perawatan kesehatan," kata Wagub
Baru selanjutnya penanganan teknis, semua stakeholder berkordinasi. Semisal infrastruktur jalan rusak dibangun kembali Balai Jalan, sungai-sungai butuh penanganan dikerjakan Balai Sungai
"Kita kordinasi semua," kata dia.
Ia juga meminta pemerintah kota/kabupaten lain juga bisa mengulurkan tangan bersama.
"Semua stakeholder tanpa melihat warga siapa tidak lihat warganya siap," katanya
Ia juga memahami situasi, masih ada rasa was-was warga. Pembenahan pascabencana juga prioritas, semisal membuka akses jalan, menangani sungai, membersihkan lingkungan. Semua pekerjaan itu butuh bantuan alat berat.
Alat terbatas tapi titik yang butuh ditangani cukup banyak, dimohonkan warga bersabar. (art)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Banjir Bandang, Pemkab Bolmong Tetapkan Tanggap Bencana Selama 14 Hari