TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia membagikan kabar mengenai kondisi terkini Sukabumi, Jawa Barat, pascadiguncang gempa berkekuatan 5 magnitudo pada Selasa (10/3/2020).
Melalui akun Twitter resminya, BNPB mengunggah foto-foto sejumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Atap dan tembok sejumlah rumah ambruk akibat gempa yang mengguncang, Selasa sore tadi.
Tak hanya itu, BNPB juga membagikan video amatir yang memperlihatkan situasi terkini Sukabumi setelah gempa.
Tampak debu-debu beterbangan dan atap-atap rumah ambruk.
Baca: Begini Kondisi Pelabuhan Ratu Usai Wilayah Sukabumi Diguncang Gempa Bumi
Baca: Gempa Magnitudo 5 Guncang Sukabumi, BPBD Bogor: Gempa Terasa Sekitar 4-6 Detik
Berikut foto-foto situasi terkini Sukabumi pascagempa:
Imbauan BMKG
Melalui situs resminya, bmkg.go.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan pada masyarakat terkait gempa yang mengguncang Sukabumi, Selasa sore.
BMKG mengatakan agar masyarakat tetap tenang dan tak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
Sebelum kembali ke dalam rumah, masyarakat diimbau agar memeriksa dan memastikan tempat tinggalnya tahan gempa atau tak mengalami kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan.
Diketahui, Sukabumi diguncang gempa berkekuatan 5 magnitudo pada Selasa pukul 17.18 WIB.
Episenter gempa terletak di darat pada jarak 23 km arah timur laut Sukabumi dengan kedalaman 10 km.
BMKG mengungkapkan gempa yang mengguncang Sukabumi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Dari hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan hempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa 5.0 SR Mengguncang Sukabumi di Kedalaman 10 Km
Baca: Gempa 5 M Terasa Kuat di Wilayah Kabupaten Sukabumi Sekitar 5 Detik
Guncangan gempa di Sukabumi dirasakan hingga daerah Cikidang, Ciambar, Cidahu, dan Kalapa Nunggal dengan skala IV-V MMI.
Di Panggarangan dan Bayah dengan skala III MMI.
Serta Citeko dan Sukabumi dengan skala II - III MMI.
Meski menyebabkan kerusakan cukup besar, BMKG mengungkapkan gempa di Sukabumi tak berpotensi tsunami.
Berdasarkan skala MMI, beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.
Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Tiara Shelavie)