Dari total kasus DBD yang terjadi di Tangerang Selatan mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Namun, Benyamin mengatakan penyebab meninggalnya dua orang itu bukan hanya penyakit DBD saja melainkan penyakit bawaan masing-masing.
"Ada yang meninggal dua orang, tapi itu bukan karena penyakit DBD saja tapi ada penyakit penyerta lainnya," papar Benyamin.
Dua orang pasien tersebut merupakan anak-anak dan dewasa dinyatakan meninggal dunia pada Februari 2020 karena deman berdarah
Baca: 10 Kasus DBD Ditemukan, Pemkot Ambon: Fogging Sementara, Masyarakat Harus Jaga Kebersihan Lingkungan
"Untuk yang meninggal itu satu anak dan satu dewasa. Benar DBD tapi ada penyakit penyertanya itu," kata dia.
Wabah DBD tak hanya menjangkit di Tangerang Selatan, sejumlah pasien demam berdarah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga terus bertambah.
Demam Berdarah di NTT
Diberitakan sebelumnya, jumlah korban DBD tercatat ada 32 warga NTT yang meninggal dunia.
Sementara warga yang sedang dirawat akibat demam berdarah ada 2.697 orang.
Hal itu berdasarkan data Dinas Kesehatan NTT pada Minggu (8/3/2020).
Hingga kini, jumlah penderita DBD yang tertinggi berada di Kabupaten Sikka dengan korban meninggal sebanyak 13 orang dari 1.145 jiwa.
Baca: 10 Kasus DBD Ditemukan, Pemkot Ambon: Fogging Sementara, Masyarakat Harus Jaga Kebersihan Lingkungan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT, Erlina R Salmun memaparkan ribuan warga yang menderita DBD itu tersebar di satu kota dan 20 kabupaten.
Ia menyebut ada satu kabupaten yang terbebas dari demam berdarah.
"Di NTT, hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas DBD," ujar Erlina kepada Kompas.com, Minggu.