TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Sabhara Polresta Bandar Lampung berinisial Brigadir AK (34) nekat menghabisi nyawanya dengan cara minum pembersih lantai.
Brigadir AK ditemukan dalam keadaan sekarat di rumahnya, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Kemudian AK dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung, Bandar Lampung, Selasa (10/3/2020).
Berikut fakta-fakta kasus bunuh diri Brigadir AK yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Kamis (12/3/2020):
Baca: Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Dugaan Bunuh Diri Pasangan Suami dan Istri di Malang
Minum Cairan Pembersih Lantai
Brigadir AK melakukan aksi bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai.
Tak hanya itu, dia juga menyayat pergelangan tangannya.
Diketahui AK melakukan aksi bunuh diri di rumahnya di Sukadanaham, Banda Lampung sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (10/3/2020).
Baca: Kasus Suami Istri Tewas Bunuh Diri di Malang, Polisi Ungkap Fakta Baru yang Ditemukan
Diduga Depresi
Pihak kepolisian menduga motif Brigadir AK tewas bunuh diri karena depresi.
Berdasarkan beberapa informasi menyebutkan, AK mengalami gangguan kejiwaan sejak beberapa tahun belakangan ini.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad bersama pihaknya akan terus menindak lanjuti motif bunuh diri yang dilakukan Brigadir AK.
"Informasi sementara itu dulu (depresi)."
"Besok akan kita lakukan pendalaman apa yang menjadi penyebab dan latar belakangnya," ujar Pandra, dikutip TribunLampung.co.id.
Baca: Soal Remaja Bunuh Bocah di Jakpus, Jajang C Noer Duga Pelaku Kesepian hingga Ingin Jadi Buah Bibir
Telepon Sang Ayah
Pandra memaparkan awal mula Brigadir AK ditemukan dalam kondisi kritis di rumahnya.
Zahwani mengatakan upaya bunuh diri AK diketahui pertama kali oleh ayah kandung Brigadir AK, Edi Pamungkas.
Brigadir AK setelah melakukan upaya bunuh diri langsung menghubungi sang ayah.
Kemudian, Edi Pamungkas segera mendatangi rumah anaknya setelah ditelepon AK.
Baca: Mensos Juliari Batubara Santuni Keluarga Bocah yang Dibunuh Siswi SMP, Harap Para Warga Rukun Lagi
Kondisi Sempat Membaik
Edi ketika melihat kondisi anaknya seperti itu langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diberikan penanganan medis.
"Semua upaya medis sudah dilakukan."
"Mulai dari mengeluarkan cairan di tubuhnya dan upaya medis lainnya," katanya.
Edi Pamungkas mengatakan kondisi AK saat di rumah sakit juga sempat membaik.
Bahkan, Brigadir AK bisa berjalan ke kamar mandi sendiri.
Baca: Ungkap Makna Tulisan Tangan Siswi SMP Bunuh Bocah, Ahli Grafologi: Ada Pesan yang Cukup Kuat
Sang Ayah Membantah
Sementara pihak keluarga membantah kematian Brigadir AK karena bunuh diri.
Edi menyebut sang anak meninggal karena mengalami sakit.
"Yang beredar seperti itu (bunuh diri)."
"Tidak benar karena anak saya memang sakit dan sempat dirawat di rumah sakit," ungkap Edi, Rabu (11/3/2020), dikutip TribunLampung.co.id.
Selain itu, Edi juga membenarkan jika Brigadir AK sempat menelepon dirinya sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara.
Baca: Wasiat Terakhir Pasutri di Malang yang Bunuh Diri Bersama Di Dompet Ada Uang, Maaf ya Nak
Menurutnya, Brigadir AK minta dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh sakit perut.
"Bapak ke rumah sekarang, saya sakit," ucap Edi menirukan permintaan anaknya.
Edi menuturkan sang anak tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
"Sakitnya dadakan, saya juga enggak nyangka," jelasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (TribunLampung.co.id/Joeviter Muhammad)