"Saya lihat siaran langsungnya itu dia nangis. Sebelum dia siaran langsung itu juga dia habis telepon saya. Sambil nangis-nangis," kata Udin Mukhlis.
"Ndak tahu itu, Di pantai mana dia siaran langsungnya," lanjut dia.
Ibu korban, Waria mengaku dirinya sempat merasakan perasaan tidak enak satu hari sebelum kejadian.
"Kemarin itu perasaanku kayak tidak enak, karena tumben anak itu (Eviana Ross) tidak pernah ke rumah, hampir seminggu sudah tidak ke rumah. Biasanya ada saja dia datang ke rumah," kata sang Ibu.
Rambut korban kering
Eviana Ross hingga saat ini masih dalam penanganan intensif di RSKD Balikpapan, Jumat (13/3/2020)
Hingga berita ini diturunkan, korban masih berada di Instalasi Rawat Intensif ( ICU ).
Dokter meminta persetujuan pihak keluarga untuk mencukur habis rambut korban.
"Belum ada perubahan, sama kayak tadi malam. Tadi juga Dokter minta tanda tangan persetujuan untuk cukur rambutnya (korban ), mungkin biar bisa diperban semua. Rambutnya juga kering kayak rambut mati gitu," ujar sang Ibu korban, Waria.
Waria mengungkapkan bahwa anak pertamanya itu sering dianiaya oleh pelaku.
Hal tersebut dia ketahui dari teman-teman korban.
"Sering bilang dipukul sama lakinya itu ( pelaku ). Saya sering dikasih tahu sama teman-temannya. Tapi dia ( korban ) ndak mau kasih tahu saya," ungkap Waria. (kompas.com/ tribunkaltim.co.id/ Zakarias/ Risnawati/ Zainul)