Laporan Wartawan Serambi Indonesia Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Polres Aceh Timur menyatakan pemuda yang menjadi korban perampokan ditemukan warga dengan tangan terikat di pinggir sungai bawah jembatan Alue Nireh, Kecamatan Peureulak, Selasa (17/3/2020) lalu, adalah rekayasa.
"Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan saksi dan korban, kita menyimpulkan perampokan yang dibarengi penyekapan itu adalah sebuah rekayasa semata," ungkap Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro SIK MH, melalui Kasat Reskrim, AKP Dwi Arys Purwoko SIP, SIK, Kamis (19/03/2020).
Sebelumnya, jelas Kasat Reskrim, pemuda itu mengaku kepada petugas ia disekap oleh enam orang menggunakan mobil Honda Jazz, Minggu (15/3/2020) malam pukul 23.00 WIB.
Saat itu ia menunggu bus di Simpang Sungai Pauh, Langsa yang hendak pulang ke Darul Aman, Aceh Timur.
KM mengaku saat menunggu bus tiba-tiba ia dihampiri sejumlah orang yang turun dari mobil Honda Jazz, dan menyekap serta membawanya.
Kemudian pelaku meminta KM menyerahkan barang berharga emas 8 mayam dan uang Rp 11 juta yang ada di dalam tasnya.
Baca: Jakarta Macet Karena Ganjil-genap Dicabut, Polisi Rekayasa Lalu Lintas
Baca: Mantan Suaminya Divonis 11 Tahun Penjara, Ini Doa Denada
Baca: Dua Kabar Baik Soal Corona, Jokowi Perintahkan Tes Massal & Beri Gaji Tambahan Bagi Tenaga Medis
Baca: Dua Alasan Manejemen Real Valladolid Tolak Lakukan Tes Virus Corona Terhadap Staff dan Pemain
Setelah mendapatkan barang berharga pelaku memukul KM di bagian leher hingga pingsan dan tersadar sudah berada di pinggir sungai bawah jembatan Alue Nireh dengan tangan terikat yang kemudian ditemukan warga dan dilaporkan ke Polisi.
Kemudian polisi turun ke TKP, dan mengevakuasi korban rumah sakit Sulthan Abdul Aziz Syah Peureulak.
"Berdasarkan keterangan awal KM mengaku kehilangan uang sebesar Rp 11 juta dan emas 8 mayam.
Tapi setelah kita lakukan penyelidikan KM mengakui bahwa kejadian itu hanya rekayasanya saja," jelas Kasat Reskrim.
Sebelumnya setelah mendapatkan laporan, Polres Aceh Timur membentuk Timsus yang terdiri anggota Opsnal Satintelkam, Satreskrim dan Satresnarkoba untuk melakukan penyelidikan kasus ini dari TKP awal di Langsa sambil menggali keterangan KM.
Hasil pemeriksaan dokter juga tidak ditemukanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh KM.
"Dari awal kita sudah mencurigai keterangan yang disampaikan KM, karena saat memberikan keterangan KM berbelit-belit serta menemukan sejumlah kejanggalan lainnya," jelas Kasat Reskrim.
Sebelumnya publik digegerkan dengan penemuan seorang pemuda di tepi sungai bawah jembatan Alue Nireh, dengan keadaan tangan terikat dan pakaian berlumpur.
Pemuda tersebut yakni Kahar Muzakar (25) warga Dusun Alue Dua, Gampong Alue Dalam, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Polisi Aceh Timur Benarkan Pemuda yang Ngaku Dirampok Hanya Rekayasa