Pihak kepolisian telah mengidentifikasi pelaku tersebut. "Sekarang sedang menunggu sketsa dari kepolisian," imbuhnya.
Menurut Imam Fauzi, sebelum kecelakaan, ayahnya mengecek pembangunan vila di desa Serang Kecamatan Karangreja (Lereng Gunung Slamet).
Tiap pagi ayahnya selalu rutin mengontrol pembangunan vilanya tersebut.
H Supono naik sepeda motor sendirian ke sana. Kemudian terjadi kecelakaan dengan mobil pikap. Mobil itu lantas kabur.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, H Supono sempat berpesan kepada anak-anaknya agar meneruskan perjuangan H Supono.
Anak-anaknya juga diminta untuk mengembangkan Klinik peninggalannya.
Ia mengatakan kepolisian juga telah melakukan dua kali olah TKP. Selain itu kepolisian juga telah gencar-gencarnya melakukan razia kendaraan.
"Sekarang lagi gencar-gencarnya razia," imbuhnya.
Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres Purbalingga, Ihwan Ma'ruf mengatakan pelaku penabrak H Supono masih dalam pencarian.
Pihaknya juga mencari pemilik mobil bak terbuka. "Mobil itu bukan mobil Purbalingga. Mobil itu plat T. Jadi membutuhkan proses yang panjang," tambah Ihwan.
Ihwan belum dapat memastikan apakah pelaku kabur ke Kerawang atau tidak. Pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap pelaku.
Ia menyebut, ada lima saksi yang dimintai keterangan. Saksi yang diperiksa saat berada di TKP.
"Mereka (saksi) yang menolong korban. Mereka tidak ada yang melihat pelaku kabur," tukasnya.
(Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "KABAR DUKA: Inilah Reaksi Sumanto Saat Diberitahu Sang Penolongnya H Supono Meninggal Dunia"