TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Sunar (49), seorang nelayan asal Tulungagung, ditangkap polisi setelah diduga membunuh sembilan ekor lumba-lumba jenis moncong pipanjang (Dolphinus capensis).
Nelayan tersebut juga diduga memperjualbelikan daging lumba-lumba itu secara ilegal.
"Kami juga masih akan melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengetahui ada tidaknya jaringan perdagangan satwa dilindungi ini," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, Sabtu.
Menurut Pandia, Sunar tertangkap setelah ada laporan dari sejumlah warga dua petugas polisi yang saat itu sedang berpatroli di kawasan pesisir Pantai Sine.
Setelah ditindaklanjuti, polisi melakukan penggerebekan di rumah Sunar di Dusun Sine RT 002 RW 003, Desa Kalibatur.
Saat itu polisi menemukan sembilan ekor lumba-lumba moncong panjang dalam keadaan mati dan sebagian telah disayat untuk diambil dagingnya di gudang milik Sunar.
Polisi pun segera mengamankan seluruh barang bukti dan Sunar digelandang ke kantor polisi untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.
Baca: Aktor Detri Warmanto Mantu Menteri Tjahjo Kena Corona, Begini Foto-foto Kondisi Ruang Isolasi Diri
Baca: Fakta Lain Hand Sanitizer Bahan Ciu dari Bupati Banyumas, Cegah Corona Sampai Alih Fungsi
"Penangkapan ini semoga menjadi efek jera bagi nelayan atau siapapun agar tidak memburu, menyimpan, memelihara apalagi memperniagakan satwa dilindungi ini. Baik jenis lumba-lumba, kura-kura/penyu ataupun jenis satwa langka dan dilindungi lainnya," kata Pandia.
Atas perbuatan tersangka, polisi menjerat Sunar dengan pasal 40 ayat (2) jo psl 21 ayat (2) huruf b UURI Nomor 5 Tahun1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nelayan Pemburu Lumba-lumba Ditangkap, Polisi Temukan 9 Bangkai "