Lalu mereka masuk ke gudang penyimpanan masker menggunakan kunci yang dimiliki oleh salah satu tersangka sehingga pintu gudang tidak rusak.
Hal ini yang membuat polisi curiga aksi pencurian melibatkan orang dalam.
“Pertama mereka ambil dua dus, berikutnya 2 dus, lalu 3 dus dan sisanya diambil di aksi terakhir mereka yang keempat kalinya itu,” kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Niki Ramdhany, kamis (26/3/2020).
Dijual ke Bogor
Masker hasil curian tersebut rupanya diserahkan pelaku ke seorang penadah.
Mereka kemudian menjualnya ke salah satu sales obat dan alkes (alat kesehatan) yang dijual ke Bogor.
Tak hanya itu, mereka juga menjual masker dengan cara COD (cash on delivery).
Satu kotak masker, mereka jual seharga Rp 100.000.
Dipakai untuk Beli Motor
Uang hasil pencurian tak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh Isef dan Rega, uang penjualan masker mereka gunakan untuk membeli sepeda motor.
"Sangat ironis pengakuannya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari sementara statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kami sempat kesulitan mengungkap kasus ini karena pelaku Isef mematikan CCTV yang ada di lingkungan rumah sakit," kata Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan bukti berupa sepeda motor, dua telepon seluler, dan 4 boks masker.
Selain itu polisi juga menemukan beberapa dus jarum suntik, sejumlah uang tunai pecahan Rp100.000 dan kartu ATM.
Pihak RS Kehilangan 20 Ribu Masker
RSUD Pagelaran melaporkan bahwa rumah sakit telah kehilangan masker dalam jumlah banyak, yakni 20.000 lembar masker.
Manajemen RSUD Pagelaran, menghitung jumlah keseluruhan masker yang hilang dan diduga dicuri dari gudang farmasi rumah sakit.