Imbauan tidak mudik ini juga telah Ganjar bagikan di akun media sosial, Instagram miliknya melalui sebuah video.
Dalam video dengan durasi enam menit itu, Ganjar mengajak masyarakat Jawa Tengah khususnya yang di perantauan jika sayang dengan keluarganya maka urungkan niat untuk pulang kampung.
"Bapak ibu seluruh warga Jawa Tengah, khususnya yang ada di perantauan, wabil khusus lagi bagi yang berniat ingin pulang kampung," kata Ganjar
"Untuk yang kesekian kali saya menghimbau dan mengingatkan kepada bapak ibu; jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, jika penjenengan semua pingin keluarga tetep sehat lan slamet, urungkan niat untuk pulang kampung," imbuhnya.
"Tidak usah pulang kampung. Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan, sama saja anda membahayakan anak, istri, dan suami serta mengancam hidup orang tua panjenengan yang sudah sepuh," ungkapnya.
Baca: Pandemi Covid-19 Makin Meluas, Warga Bogor Mulai Hindari Keramaian
Lebih lanjut Ganjar mengungkapkan ini merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan sekarang dalam memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa.
Mengingat seperti yang diketahui wilayah Jakarta adalah zona merah Corona.
"Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar, mungkin saya, anda, teman atau keluarga kita. Artinya bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif Corona tapi tidak mengetahuinya," kata Ganjar.
"Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala. Dan jika anda sudah mengidap Corona, lalu anda nekat pulang," imbuhnya.
"Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, orang-orang di jalan, keluarga, bahkan satu desa kena semua," imbuhnya.
Lebih lanjut Ganjar mengungkapkan pasien positif Corona pertama yang dirawat di Solo bisa jadi peringatan.
"Dia pengusaha yang ikut seminar di Bogor. Tertular virus di sana, lalu menulari isteri dan teman-temannya, dia sendiri akhirnya meninggal," ungkapnya.
"Di Purbalingga, ada juga empat pasien positif Corona dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta," imbuh Ganjar.
(Tribunnews.com/Isnaya)