TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi kembali erupsi, Sabtu (28/3/2020) pagi pukul 05.21 WIB.
Erupsi Gunung Merapi pagi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.
Demikian dikutip dari akun Instagram Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Akibat letusan, muncul kolom abu setinggi 2.000 meter dari puncak Gunung Merapi.
Sementara itu, arah angin bertiup ke barat saat erupsi.
Baca: BREAKING NEWS: Sabtu Pukul 05.21 WIB Gunung Merapi Erupsi Lagi
Baca: Video Detik-Detik Gunung Merapi Meletus Jumat Siang, Tinggi Kolom Letusan 5.000 Meter
BPPTKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Sementara jarak bahaya dalam radius 3 Km dari puncak Gunung Merapi.
BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.
Status itu belum berubah sejak 21 Mei 2018.
"Terjadi erupsi Gunung Merapi tanggal 28 Maret 2020 pukul 05:21 WIB.
Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi 2000 m. Arah angin saat erupsi ke Barat.
Masyarakat diimbau utk tetap tenang & beraktivitas spt biasa.
Tingkat aktivitas Waspada (level II).
Jarak bahaya dalam radius 3 km dari puncak #Merapi," demikian pernyataan dari BPPTKG.
Ini adalah ketiga kali Gunung Merapi erupsi selama dua hari.
Pertama, Jumat (27/3/2020) kemarin, Gunung Merapi erupsi pada pukul 10.56 WIB.
Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit.
Akibat letusan, muncul kolom abu setinggi 5.000 meter dari puncak Gunung Merapi.
Sementara itu, arah angin saat erupsi ke arah barat daya.
"Terjadi erupsi di Gunung #Merapi tanggal 27 Maret 2020 pukul 10.56 WIB.
Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit.
Teramati tinggi kolom erupsi ± 5.000 meter dari puncak.
Arah angin saat erupsi ke Barat Daya.
#statuswaspada sejak 21 Mei 2018," tulis akun BPPTKG.
Sementara letusan kedua terjadi pada Jumat malam pukul 21.46 WIB.
Erupsi juga tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 180 detik.
Sementara itu, teramati kolom erupsi setinggi 1.000 m di atas puncak dengan angin condong ke arah Barat.
"Erupsi Gunung Merapi terjadi tanggal 27 Maret 2020 pukul 21:46 WIB.
Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 40 mm dan durasi 180 detik.
Teramati kolom erupsi setinggi 1.000 m di atas puncak condong ke arah Barat," tulis akun BPPTKG.
Dengan demikian, Gunung Merapi telah erupsi sebanyak empat kali dalam sebulan.
Sebelumnya, gunung yang berada di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ini sempat erupsi pada Selasa (3/3/2020).
Data yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Yogyakarta melalui akun Twitternya @Pusdalop_diy, erupsi Merapi terjadi pada pukul 05.22 WIB.
Hal itu berdasarkan pengamatan visual Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik.
Dalam pengamatan BPPTKG, tinggi kolom erupsi lebih kurang 6.000 meter dari puncak.
Erupsi ini disertai luncuran awan panas guguran ke arah Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 km.
Terkait erupsi Merapi ini, BPBD mengimbau masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari Puncak Merapi.
Warga juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanis.
Sementara, mengutip TribunJogja.com, laporan kesaksian letusan Merapi datang dari berbagai di lereng gunung via media sosial.
Mulai dari Klaten, Dukun, maupun Selo.
Suratno, warga Selo di lereng utara Merapi dihubungi Tribunjogja.com, mengatakan, kolom material teramati jelas dari tempat tinggalnya.
Situasi normal, aktivitas penduduk berlangsung seperti biasa.
Kata Surat, warga tidak panik.
Bahkan pada erupsi awal Maret lalu, wilayah Surakarta dan sekitarnya diguyur hujan abu.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Daryono)