TRIBUNNEWS.COM - Curhatan Zaenal Abidin, pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat / NTB sedih gelar pernikahan tanpa prosesi nyongkolan.
Mimpi Zaenal Abidin menggelar pernikahan meriah terpaksa pupus gara-gara wabah corona.
Ia dan calon istrinya pun harus menggelar resepsi pernikahan secara sederhana di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Zaenal dan pasangannya, Atika, terpaksa membatalkan prosesi adat nyongkolan yang umumnya diselenggarakan saat resepsi pernikahan di Pulau Lombok.
• Kementerian Agama Pastikan Arab Saudi Tak Lakukan Pembatalan Ibadah Haji 2020 di Tengah Corona
• Pemerintah Lakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar Cegah Corona, Siapa Penanggung Kebutuhan Warga?
Prosesi nyongkolan merupakan salah satu budaya masyarakat di Pulau Lombok.
Arak-arakan itu juga diikuti keluarga besar pengantin pria dengan mengenakan pakaian adat setempat.
Tapi, prosesi itu terpaksa dibatalkan Zaenal karena mematuhi arahan pemerintah agar tak membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
"Sebenarnya saya sudah pesan orkes untuk mengiringi dan sudah kasih uang muka Rp 600.000, eh ternyata gagal," kata Zaenal saat dihubungi, Senin (29/3/2020).
Zaenal mengaku sedih karena persiapan acara pernikahan itu telah disiapkan sejak jauh hari.
Ia pun kurang gembira karena pernikahannya digelar tanpa tradisi nyongkolan.