Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Banyumas yang mendukung secara penuh langkah desa.
Diberitakan sebelumnya bahwa beredar dengan luas warga yang penolak jenazah dan membarikade jalan untuk menghalau ambulans pembawa jenazah covid-19.
Bupati Banyumas, Achmad Husein sampai ikut turun menenangkan warga dan menjelaskan bahwa pemakaman jenazah covid-19 itu aman.
Terkait adanya kejadian penolakan sejumlah warga atas pemakaman jenazah covid-19, bupati memohon maaf kepala seluruh masyarakat Banyumas atas hal tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikannya melalui siaran video instagram pada Rabu (1/4/2020).
"Mungkin karena kita kurang sosialisasi dan mengedukasi masyarakat dengan baik.
Tetapi saya juga mohon kepada masyarakat untuk bisa mengerti bahwa bahaya penularan itu jauh berbahaya bersumber dari orang hidup dibanding dengan orang mati," jelas bupati Banyumas, Achmad Husein.
Bupati menjelaskan jika orang hidup itu bisa batuk bisa bicara dan bisa bersin sedangkan orang meninggal otomatis tidak bisa seperti itu.
Sementara sumber penularan itu melalui batuk, bersin dan bicara.
"Jika orang itu mati maka setelah 7 sampai 9 jam virus itu juga akan mati.
Saya juga berdoa semoga korban khusnul khotimah," pungkasnya. (TribunBanyumas/jti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Kades di Sokaraja Siapkan TPU Desanya untuk Pemakaman Korban Corona: Ini Masalah Kemanusiaan