TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kabar demo di Rutan Medaeng Surabaya karena heboh wabah corona tersebar Minggu (5/4/2020).
Seorang pengacara bernama Choliq Al Muklis mengatakan, dirinya mendapat kabar dari keluarga kliennya, bahwa di Rutan Medaeng para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berdemo lantaran adanya satu orang meninggal diduga tertular virus Corona atau Covid-19 .
Dari sambungan telepon, Choliq menjelaskan bahwa kabar itu dari keluarga kliennya.
"Tadi dapat kabar dari keluarga klien saya, di Rutan seorang WBP meninggal karena Corona. Makannya saya ingin tau kebenarannya," terangnya, Minggu, (5/4/2020).
Lantas setelah mendapat kabar tersebut, awak TribunJatim.com (Grup Tribunnews.com), mencoba mencari kebenaran info tersebut kepada pihak Kemenkumham Jatim dan Rutan Medaeng.
Sebab belum ada bukti otentik yang dapat membuktikan keabsahan insiden itu.
Baca: Hukum Qadha atau Bayar Utang Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Syaban, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Baca: Andrea Dian Bahagia Sembuh dari Virus Covid-19, Kini Pulang dan Bertemu Ganindra Bimo Sang Suami
Baca: Masker Kain 3 Lapis Seperti Apa yang Efektif Menangkal Virus 70 Persen?
Kasi Pelayanan Rutan, Ahmad Nuri Dhuka dengan tegas membantah kabar tersebut.
Seorang WBP yang meninggal dunia itu bukan karena virus Corona atau Covid-19, melainkan karena serangan jantung.
Usianya 42 tahun, berinisial ES. Warga Tembok Gede Surabaya, dia ditahan atas kasus narkotika.
"Tidak benar adanya meninggal karena Covid-19. Itu hanya bentuk provokasi dari WBP lainnya karena tidak dapat hak asimilasi dan integrasi.
Kalau memang terkena Covid-19 mana mungkin saya di kantor," ujarnya.
Tak hanya itu kepolisian dari Polres Sidoarjo turut menelusuri kesimpangsiuran demo yang terjadi.
Saat ditelusuri ternyata hanya provokasi dari segelintir WBP.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul BREAKING NEWS: Beredar Kabar Terjadi Demo di Rutan Medaeng Karena Corona, Begini Kejadian Sebenarnya,
Penulis: Samsul Arifin