Ia menyebutkan, masker N95 memiliki berbagai macam jenis.
"Masker N95 itu jenisnya banyak sekali, yang berbeda-beda fungsinya, ada yang untuk medis dan ada yang untuk pekerja bangunan seperti tukang cat, tukang potong kayu, dan sebagainya," terang Fiarry saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (3/4/2020) lalu.
Fiarry menjelaskan, masker N95 berguna untuk mencegah partikel berukuran kecil masuk ke pernapasan.
Baca: Kemenparekraf: Masyarakat Respons Positif Anjuran Pakai Masker Kain
Oleh karena itu, masker ini direkomendasikan untuk para tenaga medis supaya untuk menghindari masuknya bakteri, virus, atau jamur ke saluran pernapasan.
Sementara itu, bagi pekerja konstruksi, masker ini juga memiliki fungsi untuk melindungi masuknya partikel cat, serpihan kayu, maupun zat kimia berbahaya.
"Penggunaan N95 itu untuk mencegah partikel ukuran kecil masuk ke saluran napas, makanya digunakan tenaga medis agar bakteri, virus, jamur, dan sebagainya tidak terhirup ke saluran udara," kata Fiarry.
"Digunakan oleh pekerja konstruksi agar partikel cat, serpihan kayu maupun zat kimia berbahaya tidak masuk saluran napas," sambungnya.
Oleh karena itu, menurut Fiarry, penggunaan masker N95 bagi pekerja kontruksi sangat wajar.
"Jadi penggunaan N95 pada pekerja konstruksi itu sangat wajar, karena jika tidak menggunakan APD, resiko penyakit akibat kerja meningkat, seperti radang paru-paru hingga kanker," tuturnya.
Dengan catatan, masker N95 digunakan sesuai dengan fungsinya.
Menurut Fiarry, dalam penjelasan produk masker bermerk 3M, terdapat dua jenis masker N95.
Di antaranya yaitu masker N95 berjenis Occupational Health and Environmental Safety (OH & ES) dan Healthcare/Medical.
Masker berjenis Healthcare diperuntukkan bagi tenaga medis karena didesain anti FDA, tahan cairan, dan diklaim dapat digunakan untuk operasi.
Sedangkan masker OH & ES atau Kesehatan dan Keselamatan kerja bisa digunakan oleh profesional lain seperti pekerja kontruksi.