TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta kepada warga Kota Semarang yang bekerja di luar kota untuk tidak pulang dulu ke kota yang dipimpinnya. Imbauan tersebut kembali disampaikan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut setelah adanya peningkatan pergerakan masyarakat, dari DKI Jakarta menuju ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur darat, Minggu (4/5/2020).
Pasalnya meskipun ada pengecekan suhu tubuh pada beberapa posko kesehatan di sepanjang jalur yang dilewati, Hendi mengingatkan COVID-19 dapat dibawa seseorang tanpa gejala.
Baca: Mudik Saat Pandemi Covid-19 Berisiko, Ini Cara Corona Menulari Para Pemudik
Hendi menegaskan jika masyarakat nekat mudik, memiliki potensi untuk membahayakan keluarga di kampung halaman, yang kemudian justru menjadi tidak nyaman untuk banyak pihak
"Sekali lagi saya mengimbau kepada seluruh sedulur Semarang yang saat ini sedang bekerja di luar Semarang, demi keamanan dan keselamatan keluarga kita semua, sebaiknya urungkan niat untuk mudik dulu," pinta Wali Kota Semarang itu.
"Saat ini bertahan di daerah sedulur-sedulur bekerja adalah sebuah sikap yang bijak. Untuk sementara waktu manfaatkan berbagai media komunikasi untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga yang jauh tanpa perlu pulang ke kampung halaman," sarannya.
Sementara itu Wali Kota Semarang tersebut meyakini jika pemerintah pusat pasti akan mengeluarkan kebijakan pengganti waktu mudik, agar masyarakat tetap dapat pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudara ke depannya.
Baca: Survei BPTJ: 56 Persen Warga Jabodetabek Putuskan Tidak Mudik Tahun Ini
"Bertahanlah di tempat bekerja, nanti kalau situasinya sudah baik, saya yakin pemerintah melalui Pak Presiden Jokowi akan memberikan kesempatan libur pengganti mudik," yakinnya. "Ini semua untuk kebaikan kita semua, agar mata rantai penyebaran virus Corona dapat cepat diputus," tambah Hendi.
Di sisi lain Hendi juga mengingatkan jika meskipun pada hari ini telah banyak pasien positif COVID-19 yang sembuh serta membaik kondisinya, namun upaya bersama melawan virus Corona tidak boleh mengendur, sebab tren masyarakat yang terkonfirmasi positif masih meningkat.
"Memang ada berita positif terkait kesembuhan 6 pasien di Kota Semarang, 4 di Rumah Sakit Wongsonegoro, 2 di Rumah Sakit Dokter Karyadi, namun tren penderita COVID-19 dari mulai 15 Maret sampai 4 April masih naik," jelas Hendi.
Baca: Ganjar Sebut Masalah di Hulu Sebabkan Warga Nekat Mudik saat Wabah Corona: Tamu yang Terpaksa Pulang
"Jadi saya mengharap kelegawaan seluruh masyarakat, baik yang di Kota Semarang ataupun yang sedang merantau. Kalau ini disepelekan, persoalannya tidak akan selesai selesai," tegasnya. (*)