TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Kisah nyata terjadi di Indonesia.
Informasi berawal dari 3 anak buah kapal (ABK) yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Menyebabkan penumpangnya nekat terjun ke laut.
Diberitakan, beberapa penumpang KM Lambelu nekat terjung ke laut setelah mengetahui kapal dilarang berlabuh di pelabuhan Lorens Say, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Aksi nekat para penumpang tersebut sempat terekam dari video amatir dan menjadi viral di media sosial.
"Mereka lompat pakai life jacket (jaket pelampung)," kata Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Baca: Update Corona 8 April Pukul 11.00: Total Kasus 1,4 Juta di Dunia, AS 400.412, Spanyol 141.942
Menurut Putu, ada sekitar 5 penumpang yang tampak berenang menggunakan life jacket menuju ke daratan.
Melihat aksi nekat para penumpang tersebut, Pemerintah Kabupaten Sikka akhirnya mengizinkan kapal tersebut bersandar dengan sejumlah syarat.
Mendengar hal itu, penumpang yang sempat berenang di laut itu kembali naik ke KM Lambelu.
"Melihat aksi mereka, kapal diperkenankan bersandar, kelima penumpang yang lompat pun naik sendiri ke kapal dan selamat," kata Putu.
Tiga ABK kapal diduga terinfeksi corona
Tangkapan layar suasana sejumlah penumpang KM Lambelu terjun ke laut usai dilarang berlabuh di pelabuhan. (-)
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menjelaskan, penumpang KM Lambelu tak boleh turun dari kapal tersebut.
"Kapal kami sandarkan. Para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto.
Terkait tiga orang ABK yang diduga terjangkit Covid-19, Marius mengaku segera berkoordinasi dengan Pemerintah Sikka.
Seperti diketahui, Roberto dalam suratnya tertanggal Selasa (7/4) kepada Direktur PT. Pelni di Jakarta, melarang kapal penumpang milik Pelni itu untuk bersandar di pelabuhan Lorens Say Maumere.
"Tiga orang itu antara lain satu petugas kantin dan dua anak buah kapal (ABK) di kapal itu," kata Bupati Fransikus dalam surat yang ditujukan kepada Direktur PT. Pelni di Jakarta itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM Lambelu tersebut mengangkut ratusan penumpang dari dari Tarakan Kalimantan Timur menuju, Kabupaten Sikka, NTT.
Gejala terinfeksi corona
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menjelaskan bahwa gejala virus corona atau Covid-19 paling umum adalah demam, letih lesu dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin juga mengalami pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan sakit nyeri atau diare.
Namun penelitian baru di Inggris menyatakan ada gejala Covid-19 lebih spesifik atau lebih rinci.
Di antaranya yakni suhu tinggi dirasakan panas pada bagian dada dan punggung.
Ini penjelasan selengkapnya yang dirangkum Tribunnews.com :
Dikutip dari The Guardian, dari gejala umum yang dirilis WHO, beberapa orang mengaku telah kehilangan indera perasa dan atau bau.
Sekitar 80 persen orang yang mendapati gejala Covid-19 ringan atau memiliki gejala sama seperti pilek biasa, dilaporkan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus.
Sekitar satu dari enam orang di antaranya, kata WHO, akhirnya semakin parah.
Lalu, orang yang memiliki masalah medis sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, atau kondisi pernapasan kronis, berada pada risiko lebih besar terhadap Covid-19.
Di Inggris, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) telah mengidentifikasi gejala spesifik dari Covid-19.
Di antaranya yakni suhu tinggi pada badan, orang akan merasakan panas pada bagian dada dan punggung.
Gejala kedua adalah batuk terus-menerus.
Diungkapkan juga, karena merupakan gejala pneumonia virus, maka antibiotik tidak ada gunanya.
Haruskah ke dokter?
NHS menyarankan agar siapapun yang memiliki gejala di atas harus tinggal di rumah selama setidaknya 7 hari.
Jika tinggal bersama orang lain, mereka harus tinggal di rumah selama setidaknya 14 hari, untuk menghindari penyebaran infeksi di luar rumah.
Hal ini berlaku untuk semua orang, terlepas dari apakah mereka telah bepergian ke luar negeri.
Namun jika gejala bertambah parah atau gejalanya bertahan lebih dari tujuh hari, masyarakat harus kontak medis terdekat sesuai yang disarankan Pemerintah.
Gejala Per Hari
Gejala awal corona muncul seperti gejala flu dan demam.
Kementerian Kesehatan mengungkapkan, terdapat perbedaan dari gejala corona dengan gejala flu biasa.
Gejala awal corona atau gejala umum berupa demam lebih dari 38 derajat.
Kemudian timbul batuk kering, dan sesak napas.
Kementerian Kesehatan juga menyarankan agar warga melakukan pemeriksaan medis, kalau dalam 14 hari sebelum muncul gejala awal corona pernah melakukan perjalanan ke luar negera terjangkit.
Atau pernah merawat dan atau kontak erat dengan penderita corona.
Dikutip dari Business Insider, sebuah studi terhadap hampir 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan mengidentifikasi pola khas gejala yang terkait dengan Covid-19.
Sekitar 99 persen pasien mengalami suhu tinggi, sementara lebih dari setengahnya mengalami kelelahan dan batuk kering.
Sekitar sepertiga juga mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.
Penelitian dari Pusat Pengendalian Penyakit China menunjukkan bahwa sekitar 80 persen kasus virus Corona ringan.
Sekitar 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis.
Hari 1: Pasien demam.
Mereka mungkin mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernapas, terutama jika mereka orang tua atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Hari 7: Ini adalah rata-rata gejala memburuk, sebelum pasien dirawat di rumah sakit, menurut penelitian Universitas Wuhan.
Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15parah, menurut CDC Cina) mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut, penyakit yang terjadi ketika cairan membangun paru-paru. ARDS seringkali berakibat fatal.
Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini adalah waktu dalam perkembangan penyakit ketika mereka kemungkinan besar dirawat di ICU.
Pasien-pasien ini mungkin terus mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan.
Hanya sebagian kecil yang mati: Tingkat kematian saat ini berkisar sekitar 2 persen dalam tahap ini.
Hari 17: Rata-rata, orang yang sembuh dari virus dikeluarkan dari rumah sakit setelah 2,5 pekan.
Layanan Aduan Virus Corona
Kemenkes juga memberikan fasilitas hotline atau layanan aduan melalui sambuungan telefon terkait kabar virus corona di Indonesia.
Hal itu ditujukan agar masyarakat tak termakan dengan iinformasi simpang siur hingga berita bohong atau hoaks mengenai virus corona.
Layanan hotline untuk masyarakat dari Kemenkes dapat menghubungi nomor : 021- 5210 411 dan/atau 0812 1212 2119.
Cara pencegahan virus Corona dari World Health Organization (WHO):
1. Hindari mengonsumsi daging dan telur mentah.
2. Hindari area berasap atau merokok.
3. Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah.
4. Rajin mencuci tangan setelah bersin atau batuk.
5. Tutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku
6. Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.
7. Harus memiliki waktu istirahat yang tepat.
8. Menjauhi area-area keramaian.
9. Bersihkan tangan menggunakan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.
10. Jika memasak daging untuk dikonsumsi, sebaiknya Anda memperhatikan tingkat kematangan daging dengan baik.
11. Menggunakan perlindungan atau pengaman tubuh ketika akan melakukan kontak dengan binatang liar atau binatang peliharaan.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Tribun Jakarta/Kompas.com)