News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penyebab Kerusuhan di Lapas Tuminting Manado

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditik-detik saat aparat kepolisian bersenjata lengkap masuk ke dalam Lapas Kelas II A, Manado, Sulut, Sabtu (11/4/2020) pukul 18.51 WITA(KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY)

TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A, Tuminting, Manado, Sabtu (11/4/2020).

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara (Sulut) Lumaksono angkat bicara mengenai penyebab kerusuhan terjadi.

Ia mengatakan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A, Tuminting, Manado, minta dibebaskan. Mereka khawatir terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Namun, Permintaan narapidana itu ditolak karena tidak sesuai ketentuan.

Narapidana yang tak terima menyulut kerusuhan dan membakar sejumlah ruangan Lapas Tuminting Manado.

Baca: Update, Kemenaker: Korban PHK Dampak Virus Corona Tembus 1,5 Juta Orang

Baca: Menko Perekonomian Airlangga: Kartu Prakerja Berfungsi Sebagai Jaring Pengaman Sosial

Baca: Luhut Tetapkan Permenhub Pengendalian Transportasi di Masa Pandemi Covid-19

Kerusuhan yang berujung pembakaran sejumlah ruangan Lapas Tuminting, Manado, itu dimulai sekitar pukul 15.30 WITA.

"Warga binaan yang ada di dalam Lapas khawatir dengan adanya Covid-19. Mereka itu takut dengan adanya Covid-19 ini. Mereka minta untuk dibebaskan," kata Lumaksono di depan pintu masuk Lapas Manado, Sabtu (11/4/2020) malam.

Lumaksono menegaskan, narapidana tersebut tak bisa mendapatkan program asimilasi dan integrasi untuk mencegah penyebaran virus corona yang dikeluarkan pemerintah.

Sebab, yang diprioritaskan mendapatkan program itu hanya narapidana umum.

Lapas Tuminting Manado juga telah membebaskan 115 narapidana yang mendapatkan program asimilasi dan integrasi itu, kemarin.

Sementara, sebagian besar tahanan yang meminta dibebaskan di Lapas Tuminting Manado merupakan narapidana narkoba.

Baca: Sikap Kemenkumham Ada Napi Kembali Berurusan dengan Hukum Selama Proses Asimilasi

"Sedangkan yang meminta itu kebanyakan dari narapidana narkoba. Narapidana narkoba itu tidak termasuk prioritas yang asimilasi di rumah," ujarnya.

Hingga pukul 17.00 WITA, kerusuhan masih terjadi. Saat itu, Lumaksono beserta jajarannya bernegosiasi dengan narapidana yang berada di dalam lapas.

"Namun, negosiasi tidak tercapai. Sekitar pukul 19.00 WITA diambil tindakan tegas dari kepolisian dalam hal ini Polda Sulut. Dan pada pukul 19.30 WITA dapat dikendalikan," jelasnya.

Lumaksono sedang menghitung kerusakan akibat kerusuhan dan pembakaran yang dilakukan narapidana itu.

100 narapidana dipindahkan

Akibat insiden itu, sebanyak 100 narapidana dipindahkan sambil menunggu renovasi sejumlah ruangan yang rusak karena kerusuhan tersebut selesai.

"Ada sekitar 100 narapidana yang dipindahkan," kata Lumaksono.

Narapidana itu akan dipindahkan ke sejumlah lapas yang berada di Sulawesi Utara.

Sementara itu, pihaknya masih mendata jumlah korban luka dalam kerusuhan tersebut.

"Baik jumlah korban luka ringan maupun korban-korban lain. Saat ini kita belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal itu," kata dia.

Baca: Penjelasan Ganjar Pranowo soal Penolakan Jenazah Perawat di Semarang

Hanya saja, Lumaksono memastikan tak ada narapidana yang kabur dalam insiden kerusuhan tersebut.

Polisi dan petugas Lapas Kelas II A Manado juga menemukan sejumlah senjata tajam, kaca beling dari pecahan botol, dan ponsel.

"Kita sedang dalami dan selidiki kenapa bisa ada di dalam lapas," jelasny

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyebab Rusuh Lapas Tuminting Manado, Narapidana Minta Dibebaskan karena Takut Terinfeksi Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini