Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Disnaker Kota Bandung, Arif Syaifudin mengatakan, hingga hari Minggu 12 April 2020, terdapat sekitar 7.682 pekerja di Kota Bandung yang kehilangan pekerjaannya.
Dari angka itu, 4.614 di rumahkan dan 3.068 mengalami pemutusan hubungan kerja oleh perusahaannya.
Ia pun saat ini masih melakukan pendataan jumlah perusahaan yang terdampak hingga harus mengurangi jumlah karyawannya.
Melihat kondisi tanggap darurat Covid-19 yang belum dapat diprediksi hingga kapan, Arif memprediksi akan ada lagi perusahaan yang mengurangi karyawannya baik itu dengan PHK maupun dirumahkan.
Baca: Update Corona 13 April: Total Kasus 1.857.354 di Seluruh Dunia, Ini 40 Negara dengan Kasus Terbanyak
Baca: Kabel Meledak, PLN Disjaya Bantah Ada Pemadaman Listrik di Jakarta Selatan
Baca: MPR dan BPIP Luncurkan Program Donasi Covid-19 di Gojek dan Telkomsel
Baca: Tips Mencintai Tubuhmu Agar Percaya Diri, Berhenti Terobsesi pada Suatu Hal hingga Manjakan Diri
"Ke depan kami akan lakukan pemantauan karena data ini dinamis perubahan-perubahannya, karena yang masuk ke sistem online kami ada 17 ribu, tapi setelah disortir, ternyata banyak masyarakat di luar Bandung yang daftar juga, ada yang dari Banten dan Kabupaten Kota lain," ujar Arif, saat dihubungi, Senin (13/4/2020).
Arif mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat dengan lembaga kerja sama (LKS) Biparit, membahas kondisi industri saat ini.
"Kami tergabung dengan Lembaga Kerja Sama (LKS) Biparit, nanti LKS ini juga akan rapat bersama kami membahas masalah ini," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jumlah Karyawan Kena PHK di Kota Bandung Dipastikan Terus Bertambah, Ini yang Dilakukan Disnaker