TRIBUNNEWS.COM – Pengacara Veronica Koman mengunggah sebuah foto kuburan.
Foto kuburan memperlihatkan empat nisan salib dengan dua di antaranya bertuliskan nama Ronny Wandik dan Eden A. Debari.
Sementara dua makam bernisan salib di belakangnya tanpa nama.
Namun, dalam keterangan gambar yang diunggah Veronica Koman dalam akun Twitternya @VeronicaKoman pada Kamis (16/4/2020), dua nama lainnya adalah Tendi Kogoya dan Melki Maiseni.
Adapun wanita yang ditetapkan Polda Jatim menjadi tersangka provokasi kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua di Jawa Timur pada 4 September 2019 lalu itu turut berduka dalam foto yang diunggah.
Ia menuliskan ucapan beristirahat dengan tenang dalam singkatan Bahasa Inggris yakni RIP (Rest In Peace) berikut dengan nama-nama orang dalam makam tersebut.
“Timika, West Papua
RIP
Crosses in foreground:
Roni Wandik (23) shot 13/4/20 Eden Bebari (20) shot 13/4/20
Crosses in background:
Tendi Kogoya (20) shot 10/4/20 Melki Maiseni (16) shot 10/4/20.”
Ini unggahannya:
Beberapa nama yang terdapat dalam unggahan foto akun Twitter Veronica Koman berhubungan dengan peristiwa yang terjadi belakangan ini.
Pertama adalah penembakan KKB Papua dan penemuan mayat dua warga sipil.
Seperti ini rangkumanya:
Baca: Sniper KKB Lekagak Telenggen Pakai Senjata Pindad saat Beraksi, Polisi Jelaskan Duduk Perkaranya
1. Baku Tembak KKB Papua
Dikutip dari Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, tujuh anggota KKB tewas dalam kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Mimika sejak Maret hingga April 2020.
Pertama, empat KKB tewas dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di di daerah Wini, Distrik Tembagapura, pada 15 Maret 2020.
Tiga pucuk senapan laras panjang jenis AR 15, AK 47, dan Thompson, disita dari tangan KKB.
Senjata itu merupakan rampasan dari sejumlah pos dan polsek.
Paulus memerinci, senjata jenis AR 15 dirampas KKB saat menyerang Polsek Pirime pada 27 November 2012.
Senjata api jenis AK 47 dirampas saat KKB menyerang Pos Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2014.
"Jadi senjata itu hasil rampasan KKB saat menyerang polsek beberapa tahun lalu," kata Paulus.
Lalu, dua anggota KKB tewas dalam kontak senjata di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, pada 9 April 2020.
Dua anggota KKB itu terlibat dalam penembakan di kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.
Penembakan itu menewaskan satu pegawai Freeport Indonesia asal Selandia Baru bernama Graeme Thomas Weal.
"Satu KKB yang tewas bernama Tandi Kogoya, merupakan eksekutor penembakan di Kantor PT Freeport Indonesia," kata Paulus.
Sehari setelah, TNI-Polri menewaskan anggota KKB di Gunung Botak, Distrik Tembagapura pada 10 April.
Pasukan gabungan menyita sebuah senapan laras panjang jenis SS1 yang dirapas dari Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2020.
"Jadi yang tewas itu namanya Menderita Walia, dia penembak jitu di KKB," kata Paulus.
Baca: Hasil Pengejaran Tim Gabungan TNI-Polri : 7 KKB Tewas dan Satu Ditangkap Hidup
2. Dua Warga Sipil Tewas
Eden Armando Debari dan Ronny Wandik, dua warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua, ditemukan tewas tertembak di Mile 34, area PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua.
Diduga Eden dan Ronny tewas tertembak saat operasi Satgas TNI di Arep PT Freeport Indonesia.
Dua mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh dua pendulang emas tradisional pada Senin (13/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIT.
Saat itu Demian Hagoha dan Wilhemus Baker usai makan siang di kamp.
Ketika akan kembali ke Kali Kabur untuk mendulang emas, mereka berdua melihat mayat tertimbun pasir.
Mayat tanpa kaki tersebut sudah mengeluarkan aroma tak sedap.
Hanya ada tubuh, kedua tangan, dan kepala yang sudah tidak dapat dikenali lagi.
Demian dan Wilhemus langsung melapor ke sekuriti PT Freeport.
Mereka kemudian meneruskan laporan ke Polsek Kuala Kencana.
Dari hasil TKP, polisi tidak menemukan identitas di mayat tersebut.
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satuan Reskrim Polres Mimika kemudian menggunakan alat sidik jari untuk mencari data dua warga yang tewas itu.
Namun dari sidik jari, identitas dua warga tersebut tak diketahui karena belum terdaftar di Disdukcapil Kabupaten Mimika.
"Saat dicek sidik jari menggunakan alat, mayat belum terdaftar di Dukcapil Kabupaten Mimika. Artinya belum punya KTP," ujar Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata di keterangan tertulisnya, Senin malam.
Mayat dua warga tersebut kemudian divisum di RSUD Mimika.
Hingga akhirnya diketahui jika dua mayat tersebut adalah Eden Armando Debari dan Ronny Wandik warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua.
Kapolda Ingatkan Warga
Bersumber dari Kompas TV dan Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta masyarakat tidak memasuki wilayah area PT Freeport Indonesia, khususnya di sekitar area Kuala Kencana.
Menurut Paulus, wilayah tersebut sudah diimbau oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi area perang melawan aparat TNI-Polri.
Pernyataan itu disampaikan Paulus saat ditanya wartawan terkait tewasnya dua warga di sekitar area Freeport disebabkan luka tembakan.
“Sebenarnya sudah ada imbauan wilayah perang oleh KKB, mulai Tembagapura sampai Kota Timika, termasuk area Kuala Kencana.
Karenanya, saya minta masyarakat tidak berada di area tersebut,” kata Paulus di TImika, Rabu (15/4/2020).
Paulus meminta masyarakat untuk menghindari wilayah Kuala Kencana, mengingat saat ini KKB sudah berada di sekitar daerah itu.
Bahkan, pada 30 Maret lalu, KKB sempat memasuki Kota Kuala Kencana dan melakukan penembakan di sekitar Kantor PT Freeport Indonesia.
“Daerah Kuala Kencana sudah dimasuki oleh KKB, sehingga siapapun yang masuk akan dilihat dan diamati. Jangan sampai salah satu pemasok bahan makanan ke KKB atau orang yang jadi petunjuk KKB,” ujar Paulus.
Pangdam Bertindak
Sementara Kompas.com memberitakan, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, bertemu keluarga dan kerabat korban di kamar jenazah RSUD Mimika atas kasus penemuan dua warga tertembak.
Kedua jenderal bintang dua ini menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban.
Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab berjanji akan melakukan investigasi atas kasus tersebut.
"Ada petugas yang sudah ditunjuk untuk melaksanakan investigasi, sehingga bisa kita selesaikan dan tentu saja ada proses hukum yang berjalan," kata Pangdam, Selasa (14/4/2020).
Kedua jenazah sudah diambil pihak keluarga Selasa sore, dan kini disemayamkan di rumah duka di Distrik Kwamki Narama.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Kompas.com/KompasTV)