News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pasien PDP di Bali Hasil Test PCR-nya Membingungkan, 10 Kali Diuji Berubah-ubah Positif dan Negatif

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis mengambil sampel darah jurnalis saat Rapid Test Covid-19 secara drive-thru di halaman Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2020). Sedikitnya 750 jurnalis mengikuti rapid test tersebut guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng tengah berkoordinasi dengan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia perwakilan Indonesia di Jakarta.

Sebab, seorang warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang diisolasi di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, hasil tes PCR-nya selalu berubah-ubah.

Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, tes telah dilakukan sekitar 10 kali.

Namun, hasilnya terus berubah yakni dari positif ke negatif, lalu positif lagi.

• 2 Kali Hasil Swab Tes Sudah Negatif, Pria Ini Malah Ditemukan Meninggal Dunia Saat Isolasi Mandiri

Intinya, hasil tes negatif tak pernah beruntun sebanyak dua kali sehingga pasien tersebut belum bisa dinyatakan sembuh.

Hasil tes terakhir pada Sabtu (19/4/2020) lalu kembali menunjukan hasil positif.

Teknisi pendukung klinis Douglas Condie mengekstrak virus dari sampel swab sehingga struktur genetik virus dapat dianalisis dan diidentifikasi di laboratorium pengujian coronavirus di Glasgow Royal Infirmary, Glasgow, Inggris Raya. Rabu (19/02/2020). (Jane Barlow/POOL/AFP) (AFP/JANE BARLOW)

"Dan ini memang cukup membingungkan karena ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah.

Dari positif beberapa kali jadi negatif habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif, dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," kata Suyasa, saat memberikan keterangan pers, Minggu (19/4/2020).

Untuk itu, pihaknya melalui Kepala Dinas Kesehatan Buleleng telah melaporkannya ke WHO yang ada di Jakarta.

Hal tersebut untuk dianalisa dan diketahui penyebabnya.

HALAMAN SELANJUTNYA ==============>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini