TRIBUNNEWS.COM - Bupati Sragen punya cara unik untuk melakukan karantina terhadap pemudik bandel, yakni dengan mengirim mereka ke rumah hantu.
Tiga orang yang nekat mudik terpaksa menjalani karantina di rumah 'hantu' di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Tiga pemudik tersebut datang dari Jakarta, Lampung, dan Kalimantan.
Dua hari menempati rumah karantina, mereka akhirnya menyerah lantaran merasa terganggu sosok hantu.
Kemudian, mereka dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Melalui orangtua masing-masing, mereka berkomitmen untuk lebih disiplin.
Tak hanya di Desa Sepat, rumah berhantu yang digunakan untuk karantina ODP yang bandel juga disiapkan di Desa Gondang.
Rumah hantu yang dimanfaatkan untuk lokasi karantina orang dalam pemantauan (ODP) yang bandel di desa terbut adalah rumah dinas sinder yang berada di kompleks bekas Pabrul Gula Sido Wudung.
Rumah tersebut dikenal dengan nama Kedoeng Banteng dan ada di Desa Gondang, Kecamatan Gindang, Kabupaten Sragen.
Kondisi rumah tersebut terlihat menyeramkan lantaran cat telah mengelupas dan ditumbuhi lumut.