TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga yang berasal dari Tolitoli, Sulawesi Tengah ditemukan dalam kondisi lemas karena kelaparan.
Warga menemukan mereka di tengah kebun di Kelurahan Amassangan, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Keluarga itu terdiri dari tujuh orang, tiga di antaranya masih balita dan seorang ibu yang sedang hamil besar.
Rupanya, sang kepala keluarga kehilangan pekerjaan karena pandemi virus corona.
Berikut fakta selengkapnya yang Tribunnews.com rangkum dari Kompas.com:
Baca: Satu Keluarga Ditemukan Lemas dan Lapar di Kebun: Sang Ayah Kehilanghan Kerja Karena Pandemi
Baca: Ditolak Warga, Satu Keluarga di Sulawesi Terpaksa Jalani Karantina di Hutan, Begini Kondisinya
Tinggal di Tengah Kebun
Lantaran tidak punya cukup uang dan tempat tinggal, satu keluarga tersebut terpaksa tinggal di tengah kebun.
Saat ditemukan warga, diketahui kondisi mereka sangat memprihatinkan.
Sebab tujuh anggota keluarga itu terlihat pucat dan lemas karena kelaparan.
Seorang warga, Rahmawati mengatakan, kondisi satu keluarga itu saat ditemukan dalam keadaan kelaparan.
Banyak warga yang akhirnya memberikan bantuan.
“Kasihan hidup di kebun warga dalam keadaan kelaparan."
"Beruntung banyak warga yang bersimpati dan memberikan bantuan makanan sehingga mereka bisa makan,” jelas Rahmawati, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Isolasi Diri di Hutan Karena Ditolak Warga, Satu Keluarga Hidup di Gubuk Seadanya
Baca: Napi Asimilasi Bakar Rumah Mertua Setelah Ditolak Sang Istri Tinggal di Kediamannya
Baca: Wanita Ini Meninggal Komplikasi Corona setelah 4 Kali Ditolak Tes di Rumah Sakit Tempatnya Bekerja
Sang Ayah Kehilangan Pekerjaan
Kepala keluarga, Nurhidayat (57) mengaku berasal dari Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Satu keluarga itu datang ke Polewali Mandar untuk meminta bantuan dari seorang kerabat.
Nurhidayat meminta bantuan kepada temannya karena sudah kehilangan pekerjaan di Tolitoli
Namun, setelah sampai di Polewali, Nurhidayat tidak bertemu dengan temannya.
“Rencananya cari teman di Polewali karena tidak lagi punya pekerjaan di Tolitoli."
"Tapi sampai di Polewali ternyata yang bersangkutan sudah tidak ada di lokasi,” jelas Nurhidayat saat ditemui, dilansir oleh Kompas.com.
Baca: Cerita Keluarga Rusia Terpaksa Ngamen di NTB, Bersyukur Warga Mataram Baik-baik
Baca: Dirikan Gubuk sebagai Tempat Karantina, Ini Cara Pemudik Asal Kulon Progo Komunikasi dengan Keluarga
Nurhidayat bekerja sebagai buruh tani dan menumpang tinggal di tanah milik orang lain saat di Tolitoli.
Tempatnya bekerja tidak lagi berproduksi saat wabah Covid-19 merebak.
Sehingga, membuatnya terpaksa pindah.
Kini satu keluarga tersebut sudah dibawa ke bangunan bekas pos polisi di Jalan Trans Sulawesi.
Adapun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Barat dan tim medis rencananya bakal mendatangi lokasi tersebut.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Polewali, Junaedi)