Laporan Wartawan Banjarmasin Post Jumadi
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Wahono Sukoco (76) anak buah kapal nelayan Chandra Mina Aditya 2 tewas usai kapalnya mengalami tabrakan.
Nardi, Nakhoda kapal nelayan Chandra Mina Aditya 2 mengatakan, beberapa jam sebelum korban tenggelam, almarhum bertingkah tidak seperti biasanya.
"Almarhum selalu keluar masuk ruang nakhoda," katanya saat ditemui di kamar mayat RSUD Ulin Banjarmasin, Jumat (1/5/2020).
Dijelaskannya, kapal nelayan ini ada empat ABK dan nakhoda.
Saat kejadian, posisi berada di luar kapal sehingga pada saat kejadian (tabrakan), korban jatuh ke Sungai Barito.
Baca: Tenggelam di Sungai Brantas Kawasan Jambangan Surabaya, Jasad Mizon Ditemukan
Baca: Cara Dapat Token Listrik Gratis PLN Bulan Mei, Lewat www.pln.co.id atau WhatsApp 08122123123
Tiga ABK yang lain berada di dalam kapal nelayan.
Rencananya jenazah akan dibawa ke kampung halamannya di Jawa.
Dilansir sebelumnya, kecelakaan kapal terjadi antara kapal ikan bernama Candra Mina Aditya 2 dengan LCT Negara Mentaya B, di Perairan Muara Sungai Barito, sekitar Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kamis (30/4/2020) menjelang subuh sekitar pukul 04:00 Wita.
Dalam kejadian di pagi buta itu, empat Anak Buah Kapal kapal ikan Candra Mina Aditya 2 tercebur ke Muara Sungai Barito. Identitas korban yang selamat,
1. Sunardi (50), warga Juana Pati, Jateng.
2. Suroto (45), warga Pekalongan, Jateng serta
3. Romadhon (19), warga Pekalongan Jateng.
Sementara itu satu ABK lain dinyatakan hilang adalah Wahono Sukoco (76), warga Desa Jetak Jateng.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Tewas Saat Tabrakan Kapal, Begini Cerita Nahkoda Jelang Korban Tenggelam