TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Keluarga Elvina (21) gadis yang tewas dihabisi oleh pacarnya dikenal kurang bergaul dengan warga setempat.
Rumah korban yang beralamat di Jalan Pukat IV, Lingkungan 12, Nomer 29 E, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, tampak sepi.
Pantauan wartawan www.tribun-medan.com saat mengunjungi rumah korban terlihat rumah tampak sepi dan kondisi pintu rumah tertutup dengan rapat.
Saat di konfirmasi, Kepala Lingkungan 12 Rudi Gusrianto menjelaskan, ia jarang melihat korban dan hanya berkomunikasi dengan seperlunya saja dengan orangtua korban.
"Jarang kelihatan ya, komunikasi pun seperlunya saja dengan keluarganya," kata Rudi, Kamis (7/5/2020).
Baca: Rio Ferdinand bilang Jordan Henderson Punya Kesempatan Ikuti Jejak Steven Gerrard di Liverpool
Baca: Bukan Pertama Kali, Ternyata Kakak Kandung Siti Badriah Pakai Narkoba Sejak Lama
Baca: 8 Pabrik Uang Tom Liwafa Crazy Rich Surabaya, Kelola Banyak Bisnis, Punya Akun YouTube Inspiratif
Baca: Rekomendasi Drama Korea Terbaru Tayang di Netflix, Extracurricular hingga The King: Eternal Monarch
Saat disinggung mengenai hubungan korban Elvina dengan pelaku Michael, Rudi tidak berkomentar apapun dan tidak tau menahu soal hubungan antara korban dengan pelaku.
"Masalah hubungan saya tidak tau mengenai itu. Masalah pribadikan, masalah internal mereka, jadi enggak pernah. Kalau kitakan urusannya hanya lingkungan, keperluan warga," ucap Rudi.
"Dengar masalah mereka bertengkar saja tidak pernah. Dia pun tinggal sama orang tuanya," sambungnya.
korban dibunuh dengan cara mengenaskan, pembunuhan diduga terkait asmara oleh pelaku yang bernama Michael (22) warga Jalan Garuda, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Percut Seituan.
Personel Polsek Percut Sei Tuan dan Polrestabes Medan yang mendapatkan kabar ini kemudian turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Tadi kita dapat informasi bahwa ditemukan dua orang di dalam satu rumah. Salah satu sudah meninggal dunia, dan satu orang lagi masih kita dalami. Kedua orang ini kita bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi terhadap korban," kata Kapolsek Percutseituan Kompol Aris Wibowo.
Sambung Kapolsek usai membunuh kekasihnya, pelaku mencoba bunuh diri dengan meminum cairan obat nyamuk.
Saat disinggung mengenai korban dimutalasi atau tidak, Kapolsek mengaku masih menunggu hasil otopsi dahulu.
"Bukan, jadi masih kita lakukan otopsi dulu luka-lukanya, nanti hasil otopsi menjelaskan apa saja kejadiannya," ujar Aris Wibowo.
Dugaan motif sementara
Pembunuhan disertai mutilasi ini diduga karena motif asamara yang tak mendapat restu dari orang tua.
Motif sementara itu terungkap ketika petugas memintai keterangan dari keluarga korban saat membuat pengaduan di Mapolsek Percut Sei Tuan.
Elvina (21) disebutkan berpacaran dengan Mikhael (22) sekitar setahun lamanya.
Keduanya berkenalan lewat Instagram.
Setelah setahun berpacaran tertutup, kemudian Elvina mencoba mengenalkan Mikhael kepada orangtuanya dengan membawanya ke rumah mereka.
Namun orang tua korban tak merestui putrinya berpacaran dengan Mikhael.
Begitu Mikhael mengetahui orangtua Elvina tidak merestui hubungan mereka, pada Rabu (6/5/2020) pagi, Mikhael mengajak Elvina ke rumah temannya, Jeffry di Jalan Duku Komplek Cemara Asri.
Di rumah temannya inilah Elvina (21) dihabisi Michael.
Untuk menghilangkan jejaknya, pelaku memasukkan jasad korban ke dalam kardus, setelah sebelumnya membakar tubuh korban.
Dugaan motif itu menguat setelah ditemukannya juga sepucuk surat cinta di lokasi kejadian.
Dari isi surat cinta itu, diketahui hubungan asmara keduanya tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga.
'Saya sangat mencintai Elvina, sehingga saya membunuh. Karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. Saya mau bunuh diri, saya cinta Elvina," demikian tulisan di kertas tersebut.
Informasi yang dihiumpun Tri bun-Medan.com, pesan cinta itu dituliskan di atas kertas putih yang tersobek sedikit.
Surat itu ditemukan petugas di lantai saat melaksanakan olah tempat kejadian (TKP).
Diduga pelaku menuangkan isi hatinya sebelum mencoba bunuh diri.
Selain menuliskan kata-kata, Michael juga membubuhkan lambang cinta (love) di bagian terakhir surat itu.
* KRONOLOGI KEJADIAN*
Pada hari Rabu tanggal 6 Mei 2020 sekira Pukul 14.00 Wib, MICHAEL (diduga pelaku) dan ELVINA ( korban ) datang ke rumah temannya bernama JEFFRY.
Kemudian JEFFRY keluar dan meninggalkan MICHAEL dan ELVINA di rumahnya.
Sekitar pukul 14.15 Wib JEFFRY kembali menuju ke rumah.
Sesampai di rumahnya, JEFFRY melihat ELVINA sudah meninggal dunia dan MICHAEL dalam keadaan Pingsan.
Kemudian JEFFRY menghubungi orangtuanya.
Setelah orangtuanya tiba ke rumahnya dan melihat kejadian tersebut.
Kemudian JEFFRY memberitahukan kepada orang tua MICHAEL bahwasannya MICHAEL sedang berada di rumahnya dalam keadaan pingsan.
Sesampainya orangtua MICHAEL di lokasi kejadian, dan langsung memberitahukan kepada orangtua ELVINA.
Setelah itu petugas dari Polsek Percut Sei Tuan dan Team Inafis Polrestabes Medan menuju ke rumah korban untuk melakukan olah TKP dan membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum Et Repertum, serta mengamankan MICHAEL dan para saksi ke Polsek Percut Sei Tuan. (Muhammad Anil Rasyid)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Rumah Elvina yang Dibunuh Kekasih Tercinta Sepi, Kepling Sebut Semasa Hidup Korban Jarang Terlihat