TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aksi preman yang melakukan pungli (pungutan liar) ini tidak patut dicontoh.
Cerita berawal saaat para preman ini dikabarkan melakukan aksi pungli di daerah Tanjung Morawa, Sumatera Utara, Rabu (6/5/2020).
Apabila sopir truk tidak memberikan uang, maka kendaraan tidak boleh melintas.
Melihat kondisi yang semrawut, seorang polisi lalu turun ke lokasi dan membuka penutup jalan, agar truk bisa melintas.
Namun niat baik yang dilakukan polisi, ditentang oleh kawanan yang mengaku preman.
Para preman tersebut, kemudian mendatangi polisi.
Lantaran dalam jumlah yang ramai, para preman ini seolah anggar jago.
Polisi yang hanya seorang diri itu, kemudian di-bully.
Melihat situasi yang kalah jumlah, sang polisi tetap tenang dan coba menahan emosinya.
Dalam video amatir yang beredar, kawanan preman itu memaksa agar polisi yang membuka penutup segera membuka seragam dinas yang dipakai.
"Buka baju kau, buka baju kau. Kau deking ya. Kau kenal sama aku," teriak pria berbaju hitam dengan emosi tinggi.
-
Baca: 3 Kapal China Terlibat dalam Pelarungan Jenazah ABK Indonesia, 2 Pihak Ini Diminta Tanggung Jawab
Namun polisi yang mengenakan jaket tampak tenang dan tersenyum.
Dia tak mau meladeni amarah para pria yang mengaku preman dihadapannya tersebut.
"Kau jangan arogan. Siapa namamu," ucap pria yang mengenakan masker sambil memaksa si polisi membuka jaket.
"Sini kau ya jangan pergi. Disini jangan pergi kau. Kau jangan pergi. Viralkan ini, ku viralkan," teriak pria berbaju hitam sambil matanya melotot dan menunjuk ke arah polisi itu.
Tak lama berselang, seorang pria berkepala botak mendekat dan merekam si polisi dengan posisi handphone potrait.
"Awas kau dulu, awas kau dulu. Anda mengamankan kan," tanya pria botak.
"Saya mengamankan disini," jawab si polisi.
"Kau tadi kan yang suruh keluar mobil, macam hebat aja kau. Kau enggak ada artinya disini," teriak lagi si pria berbaju hitam.
"Saya tanya anda sebagai apa disini. Sebagai polisi? Saya tahu anda sebagai polisi, dalam keadaan ini anda sebagai apa," tanya pria botak seperti seorang penyidik kepolisian.
"Saya disini hanya mengamankan," jawab di polisi.
"Mengamankan apa, menyuruh mobil keluar. Aman tidak. Aman tidak. Hah. Mau apa kau," teriak pria berbaju hitam sambil membusungkan dada menantang polisi yang seorang diri itu.
Tapi si polisi tetap tidak terpancing emosinya.
Dia sempat melempar senyum sekali kepada belasan pria yang mengerubunginya.
Preman berubah
Kegarangan pria berbaju hitam dan teman-temannya saat mengintervensi polisi yang membuka penutup jalan, sirna setelah ditangkap polisi.
Setelah ditangkap polisi, pria berbaju hitam lebih banyak menunduk seperti orang malu dan ketakutan saat diinterogasi polisi.
"Enggak bang, enggak ada," jawabnya saat ditanya polisi.
"Enggak bisa ngomong aku bang, sakit gigi aku," kata pria itu sambil memegang arah rahangnya.
"Seluruh polisi Indonesia mencari kau. Kan tadi kau bilang tandai, tandai, bersuara kau," ucap salah seorang polisi.
"Minta maaf kau dulu sama kepolisian Indonesia ini," pinta seorang polisi dengan tegas.
Pria berbaju hitam yang tadinya petentengan, akhirnya menuruti permintaan anggota polisi tersebut.
"Seluruh kepolisian Indonesia aku minta maaf," ucap pria berbaju hitam.
Penjelasan Kapolres
Informasi yang dihimpun, adapun identitas korban polisi tersebut yakni, Aipda Rinkon Manik yang merupakan personel Polsek Tanjungmorawa.
Terkait kejadian tersebut, Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Yemi Mandagi mengatakan, saat itu anggota kepolisian mendapatkan perintah dari Wakapolsek Tanjungmorawa untuk melancarkan arus lalin di Jalan Sei Blumei Dusun V Ds Tanjung Morawa B, karena banyak Mobil truk yang disetop oleh pelaku.
"Petugas kami kemudian berangkat ke lokasi kejadian. Sesampainya di lokasi kejadian, pelapor melihat mobil truk distop oleh para tersangka," ujarnya, Kamis (7/5/2020).
Lanjutnya, ketika korban turun dari sepeda motor, langsung disambut oleh terlapor sambil mengucapkan kata kata 'Ngapain kemari?'.
Jawab korban, 'Saya mengamankan jalur lalin'.
Kemudian penlaku mengucapkan, 'Bisa rupanya kau mengamankan jalur ini?'
jawab korban, "Bisa".
"Melihat situasi semakin ramai oleh rekan-rekan pelaku dorong korban dan bajunya ditarik tarik. Pelaku juga mengatakan 'Nanti kau kami masakan di sini, kau sendirian di sini'. Sampai ke warung milik Awaludin. Korban pun menghindari kerumunan dan kembali ke Polsek Tanjung Morawa," ungkapnya.
-
Baca: Kisah Preman Bertato Menangis Saat Dihukum Sit Up Polisi, Orang Tua Korbannya Tak Tega dan Memaafkan
Berdasarkan kejadian tersebut, kemudian korban merasa keberatan dan membuat pengaduan di Polsek Tanjung Morawa Polresta Deli Serdang.
Lanjut Kapolres, berdasarkan informasi dari masyarakat tim Tekab Sat Reskrim Polresta Deliserdang melakukan penangkapan terhadap tersangka tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan atas nama Jumaidi di sebuah warung.
"Dari hasil pemeriksaan urine terhadap tersangka dinyatakan positif menggunakan Amphetamine, Metamfetamin dan Tetrahidrocanabinol," jelasnya.
Pesan yang bisa kita petik, jangan sok jagoan kalau pas lagi ramai sama teman-teman.
Kalau beraninya pas ramai-ramai sih itu bukan jagoan, tapi anggar jago.
Belajarlah dari kesalahan dan coba mencari rezeki yang halal agar menjadi berkah bagi keluarga.
(mak/mft/tribun-medan.com)