TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Setelah Solo, Klaten dan Bali, fenomena munculnya ribuan cacing terjadi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ( NTB), Senin (4/5/2020).
Sejumlah orang mengaitkan hal tersebut dengan kemungkinan terjadinya gempa bumi.
Namun asumsi tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, mengatakan fenomena ini tidak dibarengi dengan prekursor (gejala awal yang mendahului) atau tanda-tanda gempa.
Sedangkan di berbagai negara, fenomena cacing yang disusul dengan gempa selalu dibarengi dengan data perilaku gejala alamiah lain.
"Fenomena cacing di daerah tersebut (Lombok) berdiri sendiri, tidak didukung oleh adanya bukti-bukti alamiah lain dan anomali prekursor gempa bumi," kata Ardhianto, Rabu (6/5/2020).
Baca: Ekspedisi Kebaikan, Ribuan Paket Sembako Didistribusikan untuk Tiga Kota di Jawa Barat Ini
Baca: Veteran PD II dari Rusia Galang Dana Bagi Keluarga Dokter dan Perawat yang Meninggal karena Covid-19
Beberapa perilaku tak lazim yang mendukung kemungkinan terjadinya gempa antara lain, anjing yang menggonggong, ikan yang melompat-lompat dalam kolam, keluarnya ular dan perubahan perkursor gempa lain.
Dia menduga bahwa kemunculan cacing di Lombok berkaitan dengan perubahan cuaca, iklim dan lingkungan secara mendadak.
Meski demikian, Ardhianto tetap meminta masyarakat waspada karena gempa bisa saja terjadi.
Sebab wilayah Lombok, NTB, memang merupakan daerah rawan gempa.
Sempat disiarkan langsung di Facebook
Fenomena kemunculan cacing itu sempat viral dan disiarkan langsung di Facebook melalui akun Bintang Terang pada Senin (4/5/2020) lalu.
"Pertanda apakah ini terjadi 4.5.2020," tulis dalam akun tersebut.
Dalam video berdurasi 6 menit 4 detik itu ribuan cacing keluar dari tanah di pekarangan warga.
Seorang ibu tampak bingung mencari cara melapisi kakinya saat hendak melewati tempat tersebut.
"Ya Allah kebanyakan cacing ini, dari mana dia datang, pakai apa nanti untuk melapisi kaki," kata perempuan dalam video itu, menggunakan bahasa Lombok. Dikonfirmasi Kompas.com, Kapolsek Batukliang Utara Iptu Komang Ronaka mengatakan peristiwa terjadi di Dusun Bagek Nunggal, Desa Tratak, Kecamatan Batukliang Utara.
"Ya betul, kejadian terjadi di Dusun Bagek Nunggal, dekat Kantor Cat, tidak banyak yang tahu," kata Komang, saat dikonfirmasi, Rabu (6/5/2020).
Warga Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, geger dengan kemunculan cacing dalam jumlah banyak, Rabu (29/4/2020) pagi.
I Putu Paramarta, warga Desa Tua yang melihat langsung kejadian itu menjelaskan, cacing-cacing tersebut terus keluar dari dalam tanah dalam jumlah yang banyak di halaman rumahnya, sekitar pukul 06.00 WITA.
Mulanya, ia mengira yang keluar tersebut adalah lulut atau ulat emas yang memang kerap keluar di pekarangan rumah warga. Namun, setelah didekati, ternyata makhluk yang keluar bukan lulut, tapi cacing.
Peristiwa itu baru pertama kali terjadi di lingkungannya. "Tadi saya sempat tanya ke teman, apa pagi ini di rumahnya juga ada cacing yang keluar. Dia bilang enggak ada," kata Paramarta saat dihubungi, Rabu pagi.
Kemunculan cacing tak berlangsung lama.
Sekitar pukul 08.00 WITA, cacing sudah tak lagi muncul. Paramarta mengatakan, cacing yang keluar sempat ia kumpulkan untuk diberikan kepada bebek.
"Sudah hilang sekitar jam 08.00 WITA. Dipatok ayam, sama saya berikan ke bebek. Besok pagi mau tak liatin lagi apa bakal muncul lagi atau tidak," katanya. (Kontributor Lombok Tengah, Idhem Khalid)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Setelah Bali dan Solo, Ribuan Cacing Kini Muncul di Lombok, Benarkah Pertanda Terjadi Gempa Dasyat?