Ketua RT 003, Saban menuturkan, kasus penganiyaan tersebut baru terungkap setelah SM berhasil melarikan diri.
Selama ini Saban tak pernah mengetahui keberadaan SM di kontrakan AA.
"Saya juga enggak tahu sama sekali kalau perempuan ini tinggal di situ, jadi enggak pernah lihat kesehariannya."
"Apalagi rumahnya di pinggir jalan raya dan lingkungannya sepi, kanan kirinya masih ada yang kosong," ungkap Saban, dilansir oleh Kompas.com.
SM berhasil melarikan diri pada Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 16.30 WIB saat suaminya sedang keluar rumah.
Dia nekat meloncat dari plafon kamar mandi setelah mengetahui situasi aman.
SM berhasil keluar melalui tembok yang dia jebol.
Kemudian, ia langsung meminta pertolongan warga sekitar.
Saban mengatakan, SM saat ditemukan, tubuhnya penuh luka-luka.
Tak hanya itu, tubuh SM tampak pucat dan mengeluarkan aroma menyengat.
"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gitu, pucat dan kurus juga badannya," ujar Saban, Minggu (3/5/2020) malam.
Warga yang mengetahui peristiwa tersebut pun sempat ragu dan tak langsung menangkap AA.
Setelah itu, SM menghubungi orangtuanya yang berada di Rangkasbitung, Banten.
Keluarga SM melaporkan penganiayaan tersebut kepada pihak kepolisian.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (TribunnewsBogor/Naufal Fauzy) (Kompas.com/Kompas.com/Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan)