"Proses pemakaman korban tidak sesuai protokol Covid-19 itu karena hasil swab baru keluar setelah lima hari korban dimakamkan. Ini kecolongan namanya," tegas Pontoh.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 100 petugas medis di RSUD Ambon.
Dari 100 tenaga medis, sebanyak 22 tenaga medis dan pegawai administrasi dinyatakan reaktif.
Baca: Update Virus Corona Ambon: 1 Pasien Positif COVID-19 Meninggal Dunia
Selain itu, rapid test akan dilakukan terhadap keluarga dan orang terdekat korban yang menghadiri pemakaman.
"Hasil rapid test itu ada 22 yang reaktif."
"Tapi nanti akan dilakukan rapid test lagi untuk tenaga medis dan juga keluarga korban," katanya.
RSUD Ambon konfirmasi positif 3 petugas medis
Sebelumnya, sebanyak tiga tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haulussy Ambon pun terkonfirmasi positif virus corona pada Senin (11/5/2020).
Pontoh mengatakan, tenaga medis itu telah dirawat di ruang isolasi RSUD Ambon sejak seminggu lalu.
Saat itu, mereka mengeluh gejala demam, batuk, dan sesak napas.
"Mereka ini sudah menjalani isolasi seminggu yang lalu, tapi hasil swab baru keluar dan hasilnya positif, ketiga pasien ini kami sebut pasien 26, 27, dan 28," tuturnya, dikutip dariĀ Kompas.com.
Selain tiga tenaga medis itu, 22 perawat, dokter, dan tenaga administrasi RSUd Haulussy Ambon dinyatakan reakti setelah menjalani rapid test virus corona.
Rapid test tersebut dilakukan setelah adanya pasien positif corona yang dimakamkan tidak sesuai protokol kesehatan.
Menurut Pontoh, para tenaga medis dengan hasil rapid tes reaktif juga sedang menjalani isolasi di rumah sakit tersebut.
"Saat ini sedang menjalani penanganan di ruang isolasi," katanya.
Hingga Senin (11/5/2020), sebanyak 36 kasus positif Covid-19 tercatat di Maluku.
Di antaranya, empat pasien dinyatakan meninggal, 17 pasien sembuh.
Selain itu, 19 pasien masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)