News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Pasien Positif Corona di Ambon Tak Dimakamkan Sesuai Prosedur, Tim Medis Jalani Rapid Tes

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pekerja dari Dinas Pemakaman mengenakan alat pelindung diri (APD) saat menguburkan mayat di pemakaman yang ditunjuk untuk korban virus corona (Covid-19) di pemakaman Pondok Ranggon di Jakarta. Sabtu (2/5/2020). (AFP/ADEK BERRY) *** Local Caption *** mengubur mayat di kuburan yang ditun

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Meykal Pontoh membeberkan kronologi pasien positif corona yang tak dimakamkan sesuai prosedur.

Menurut Pontoh, sapaannya, insiden ini bermula dari adanya orang dalam pemantauan (ODP) yang meninggal  di Rumah Sakit dr Haulussy Ambon beberapa hari yang lalu.

Sebelumnya pasien berinisial DAS dilarikan ke RSUD Haulussy Ambon pada 22 April 2020.

Pontoh mengatakan, pasien tersebut memiliki gejala sakit ginjal.

"Korban saat itu masuk rumah sakit pada 22 April lalu dengan gejala utama gagal ginja."

"Saat itu hasil rapid test korban juga negatif (nonreaktif)," kata Pontoh di Kantor Gubernur Maluku, Senin (11/5/2020), mengutip Kompas.com.

Veri (dua dari kiri) dan Wili (paling kanan) berpose di belakang ambulans sebelum mengantar jenazah pasien positif Corona ke pemakaman. Kisah Sopir Ambulans Pengantar Jenazah Corona, Tak Boleh Peluk Anak hingga Rela Dijauhi Keluarga (Dokumentasi)

Baca: Sempat Ditolak Warga, Pemakaman Jenazah Pasien Positif Covid-19 di Ambon Penuh Isak Tangis Keluarga

Karena suaminya memiliki riwayat perjalanan ke daerah zona merah Covid-19, tim medis tetap mengambil sampel cairan tenggorokan pasien.

Lalu, sampel cairan tenggorokan itu dikirimkan ke Balitbangkes Jakarta untuk diuji.

Sayangnya, pasien tersebut meninggal pada 7 Mei 2020 lalu.

Karena hasil uji laboratorium pasien belum keluar, pemakaman pun berlangsung secara umum dan tak sesuai dengan prosedur pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

Pasien tersebut juga langsung dibawa keluarga ke kampung halaman di Kabupaten Seram Bagian Barat.

"Jadi lima hari setelah korban dimakamkan pihak keluarga baru hasil swab-nya keluar positif," kata Pontoh.

Pemakaman jenazah pasien positif covid-19 versi rapid test di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Minggu (03/05/2020) (Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng)

Baca: Dampak Wabah COVID-19, Pendapatan Pedagang Sayur di Pasar Mardika Ambon Turun 60 Persen

Lebih lanjut, selama dirawat di RSUD Haulussy Ambon, tenaga medis tak menangani pasien sesuai protokol Covid-19.

Karena hal tersebut, Pontoh mengaku, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku dan pihak rumah sakit kecolongan.

"Proses pemakaman korban tidak sesuai protokol Covid-19 itu karena hasil swab baru keluar setelah lima hari korban dimakamkan. Ini kecolongan namanya," tegas Pontoh.

Menanggapi hal tersebut, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 100 petugas medis di RSUD Ambon.

Dari 100 tenaga medis, sebanyak 22 tenaga medis dan pegawai administrasi dinyatakan reaktif.

Petugas medis sample darah Rapid Test Covid 19 warga Bekasi di Stadion Patriot Candrabraga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020). Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau Pepen mempersilahkan warganya untuk melakukan periksaan cepat atau rapid test Covid-19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca: Update Virus Corona Ambon: 1 Pasien Positif COVID-19 Meninggal Dunia

Selain itu, rapid test akan dilakukan terhadap keluarga dan orang terdekat korban yang menghadiri pemakaman.

"Hasil rapid test itu ada 22 yang reaktif."

"Tapi nanti akan dilakukan rapid test lagi untuk tenaga medis dan juga keluarga korban," katanya.

RSUD Ambon konfirmasi positif 3 petugas medis

Sebelumnya, sebanyak tiga tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haulussy Ambon pun terkonfirmasi positif virus corona pada Senin (11/5/2020).

Pontoh mengatakan, tenaga medis itu telah dirawat di ruang isolasi RSUD Ambon sejak seminggu lalu.

Saat itu, mereka mengeluh gejala demam, batuk, dan sesak napas.

"Mereka ini sudah menjalani isolasi seminggu yang lalu, tapi hasil swab baru keluar dan hasilnya positif, ketiga pasien ini kami sebut pasien 26, 27, dan 28," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.

Selain tiga tenaga medis itu, 22 perawat, dokter, dan tenaga administrasi RSUd Haulussy Ambon dinyatakan reakti setelah menjalani rapid test virus corona.

Suasana kamar isolasi orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di salah satu ruang kelas SD Negeri 01, 02, 03, dan 04 Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, Senin (11/5/2020). Pemprov DKI Jakarta menyulap sejumlah sekolah di Jakarta menjadi tempat tinggal sementara tim medis dan kamar isolasi tambahan bagi pasien terindikasi virus corona atau Covid-19, salah satunya adalah gedung SD Negeri 01, 02, 03, dan 04 Cipinang Besar Utara. Di gedung SD ini tercatat sudah ada 5 warga yang diisolasi setelah hasil rapid testnya dinyatakan reaktif atau terindikasi positif Covid-19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Rapid test tersebut dilakukan setelah adanya pasien positif corona yang dimakamkan tidak sesuai protokol kesehatan.

Menurut Pontoh, para tenaga medis dengan hasil rapid tes reaktif juga sedang menjalani isolasi di rumah sakit tersebut.

"Saat ini sedang menjalani penanganan di ruang isolasi," katanya.

Hingga Senin (11/5/2020), sebanyak 36 kasus positif Covid-19 tercatat di Maluku.

Di antaranya, empat pasien dinyatakan meninggal, 17 pasien sembuh.

Selain itu, 19 pasien masih dirawat di sejumlah rumah sakit.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini